Bos Pertamina: Sampai Hari ini, Belum Ada kebijakan Hapus BBM Pertalite

 Bos Pertamina: Sampai Hari ini, Belum Ada kebijakan Hapus BBM Pertalite

Nicke Widyawati. (Foto: Twitter)

Jakarta, Batamnews - Pemerintah berencana menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan oktan rendah di bawah RON 91. Itu berarti, BBM seperti Premium dan Pertalite yang masing-masing memiliki kadar oktan RON 88 dan RON 90 akan hilang dari SPBU Indonesia.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menegaskan hingga saat ini belum ada kebijakan untuk menghapus Pertalite. Dia menyebut, langkah saat ini adalah mendorong masyarakat menggunakan BBM dengan oktan tinggi.

Baca juga: Harga BBM Pertalite Khusus di Karimun Kembali Naik Jadi Rp 7.250/Liter

"Nah tahapan berikutnya itu seperti apa? Kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi. supaya tadi ada kesesuaian dengan ketentuan minimum RON 91 kemudian lari ke Pertamax,” katanya di Istana Wakil Presiden, Selasa (28/12/2021).

"Tetapi tidak ada kebijakan hari ini yang untuk menghapuskan Pertalite. Itu tidak ada," imbuhnya.

Dia menegaskan, pihaknya dalam hal ini mendorong upaya edukasi kepada masyarakat. Tujuannya untuk sama-sama merasakan manfaat dari program langit biru yang dicanangkan sejak 2020.

Nicke pun menyebut Pertalite masih akan ada di pasaran. Namun dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik.

Baca juga: Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Hanya Sekedar Wacana?

"Jadi Pertalite ini masih ada di pasar, jadi silahkan, tapi kami mendorong agar menggunakan yg lebih baik yaitu Pertamax supaya kita bisa memberikan kontribusi terhadap penurunan karbon emisi di indonesia," kata Nicke Widyawati.

Kurangi Emisi Karbon

Pada kesempatan yang sama, Nicke menyebut imbauan kepada masyarakat ini sesuai dengan ketentuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pengurangan emisi karbon. Dalam aturan itu dimuat rekomendasi penggunaan BBM dengan tingkst RON 91.

 

"Jadi ini dasarnya. Nah kita melihat bagaimana tahapan yang dilakukan karena bapak presiden sendiri mengatakan bahwa harus melihat juga aspek lain dalam impementasinya," kata dia.

Mengenai aspek ini, Nicke menyebut di antaranya adalah Affordability dan Supply. Artinya keterjangkauan harga dan pasokan dari Pertamina.

"Oleh karena itu mulai pertengahan tahun 2020, pertamina sudah melakukan atas izin pemerintah sdh melakukan program yg kita sebut program langit biru. Program langit biru ini sebetulnya mendorong masyarakat untuk membeli shifthing dari premium ke pertalite," katanya.

Caranya, mulai Juni 2020, Pertamina memberikan diskon Pertalite seharga Premium untuk mendorong peralihan. "Dan ini alhamdulilah kesadaran masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan ini meningkat," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews