Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Hanya Sekedar Wacana?

Premium dan Pertalite Mau Dihapus, Hanya Sekedar Wacana?

ilustrasi

Jakarta, Batamnews - Pemerintah berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite karena alasan ramah lingkungan. Dalam masa transisi, BBM RON 90 atau Pertalite menjadi bahan bakar menuju ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih beberapa waktu lalu.

Baca juga: Premium Diganti Pertalite Picu Kenaikan Harga Tiket Speedboat di Meranti

Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik. Peta jalan (roadmap) peralihan penggunaan BBM ini sedang disusun pemerintah.

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," katanya.

Akankah Premium dan Pertalite Dihapus Terjadi?

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi tidak yakin jika Premium bakal dihapus tahun depan. Wacana penghapusan Premium yang sudah berhembus sejak 2017 sampai saat ini tak kunjung terealisasi.

Baca juga: SPBU di Karimun Kini Tak Jual Premium, Ganti Pertalite

"Saya tidak yakin tahun depan Premium benar-benar dihapuskan. Pasalnya, sejak 2017 penghapusan Premium sudah diwacanakan, tetapi hingga kini tidak pernah direalisasikan. Kendalanya, saya menduga, pemburu rente impor Premium selalu mencegah rencana penghapusan Premium," ujarnya via detikcom.

 

Penghapusan Premium Untungkan Pertamina

Namun, jika benar terjadi penghapusan Premium lebih menguntungkan bagi Pertamina. "Tidak saja mengurangi biaya transportasi, tapi juga mengurangi biaya subsidi yang selama ini dibebankan kepada Pertamina," lanjutnya.

Fahmy menyebut rencana penghapusan Premium dicegah oleh pemburu rente impor yang terancam rugi.

"Pertamina diuntungkan, sedangkan pemburu rente dari impor Premium dirugikan. Jika benar-benar dihapuskan, pemburu rente akan menngalihkan lahan buruan rente," ujarnya.

Fahmy menjelaskan bahwa penghapusan Premium tidak akan mempengaruhi daya beli masyarakat, karena tingkat konsumsinya yang sudah sedikit.

Namun, jika Pertalite juga dihapus ini yang akan berdampak terhadap inflasi sehingga menggerus daya beli masyarakat.

"Pasalnya, sebagian besar konsumen sudah migrasi dari Premium ke Pertalite, sehingga konsumen Pertalite saat yang terbesar. Pada tahun depan sebaiknya Pemerintah menghapus Premium, tapi jangan menghapus Pertalite," tutupnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews