Batam, Batamnews - Tak dipungkiri Welcome to Batam (WTB), sudah menjadi landmark di kota 'teh obenk' ini. 

Para pelancong biasanya menjadikan area ini sebagai spot foto selfie untuk diunggah ke instagram, menikmati aneka jajanan kuliner yang ramai diisi para pedagang.

Baca juga: Pedagang Kuliner di WTB Bersyukur Lokasi Buka Kembali

Apalagi saat malam, monumen tulisan Welcome to Batam dengan corak lampu yang berubah-ubah warnanya menjadi pemandangan yang menarik.

Tentu saja sambil menikmati jajanan, sebut saja Bakso, Tahu dan Sate (BTS) dan jajanan lainnya di lokasi ini.

Untuk bakso misalnya, jajanan yang satu ini, satu mangkuknya biasa dibanderol dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu. Sekedar diketahui saja, jika di luar negeri, bakso bisa dibanderol seharga Rp 100 ribu bahkan.

Kemudian, tahu, atau yang akrab disapa dengan tofu biasanya dibanderol seharga Rp 8 ribu per plastik. 

Sementara bagi yang malam-malam ingin makan sate? tinggal mampir ke warung sate di WTB sambil menikmati kuliner lainnya yang ada. Di lokasi ini juga ada lokasi jajanan dengan konsep angkringan.

Pemko Batam sendiri tengah merancang desain penataan dataran Welcome To Batam (WTB) menjadi pusat wisata kuliner. Wacana ini sudah bergulir sejak 2019 lalu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau mengatakan, konsep desain pusat kuliner WTB nantinya akan dibuat semi permanen. Gambaran tersebut diakuinya terinspirasi dari desain salah satu taman kota di new York.

Baca juga: Desain Pusat Kuliner WTB Berkiblat ke New York

"Proses penataan ini, pertama akan dilakukan penataan ulang seluruh pedagang kaki lima," ucapnya kepada Batamnews beberapa waktu lalu.  

Untuk stand pedagang kaki lima, akan dibuat menarik dengan cat warna warni. Selain itu di lokasi ini juga akan dihadirkan spot-spot foto yang instragamable bagi anak muda.

Gustian mengungkapkan, pusat kuliner yang akan dikembangkan ini, nantinya tidak terlepas dengan nuansa taman, sehingga tempat ini juga cocok untuk tempat kumpul.