PMI Ilegal Korban Bot Karam di Johor Berasal dari Lombok

PMI Ilegal Korban Bot Karam di Johor Berasal dari Lombok

Barang milik TKI Ilegal yang terdampar di Pantai Tanjung Balau, Johor. Sebanyak 10 orang ditemukan tewas, 29 orang hilang dan 21 selamat usai bot pancung yang membawa mereka karam. (Foto: NSTP/Nur Aisyah Mazalan via Berita Harian)

Johor, Batamnews - Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal yang menjadi korban kapal bot karam di perairan Pantai Tanjung Balau, Johor, Malaysia dikabarkan berasal dari Lombok.

Pejabat Operasional, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor, Simon Templer Lo Ak Tusa menyebut insiden ini merupakan kasus pertama melibatkan PMI ilegal asal Indonesia di perairan Johor Timur.

Baca juga: Kapal Bawa PMI Ilegal Karam, Barang-barang Berserak di Pantai Malaysia

Dalam kejadia pukul 4.30 dini hari waktu setempat, 14 selamat, 11 tewas, sementara 25 orang lagi masih hilang usai bot tersebut karam.

Dikutip dari media Malaysia, kosmo.co.my, Simon mengatakan, 14 orang yang selamat berusia antara 20-50 tahun, terdiri dari 12 pria dan dua wanita. Salah satunya kritis namun sudah dilaporkan membaik dirawat di RS Kota Tinggi.

Baca juga: Korban Tewas Speedboat Maut yang Tenggelam di Perairan Johor Bertambah

Sebanyak 159 orang anggota dari Angkatan Tentera Malaysia (ATM), Polis Diraja Malaysia (PDRM) dan sejumlah instansi lainnya di Malaysia dikerahkan mengevakuasi dan mencari korban hilang.

Bayar Rp 6-7 Juta per orang

Sementara itu, dari keterangan mereka yang selamat, mereka mengeluarkan uang senilai RM 2.000 hingga RM 3000 per orang untuk bisa masuk ke Malaysia, lewat 'jalur tikus' itu.

Atau jika dirupiahkan sekitar Rp 6-7 juta per orang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews