Makna yang Tersirat dalam Puisi `Taubat` Karya Rida K. Liamsi

Makna yang Tersirat dalam Puisi `Taubat` Karya Rida K. Liamsi

Theresia Gabriela.

Oleh: Theresia Gabriela

Taubat

Sosok compang camping
Dari masa lalu
Bertabik di pintu
: Beri aku sajadah
Dan pintu itu pun terbuka
Lalu terdengar isak tangis seperti puisi yang dibacakan
di malam yang kehilangan detak jarum jam nya.
Menyembilu.
2020

Puisi yang berjudul `Taubat` ini merupakan salah satu dari banyaknya puisi yang ditulis oleh Rida K Liamsi dalam sebuah buku Rose (Antologi Puisi Dwi Bahasa). Rida K Liamsi jika dibaca dari belakang (kanan ke kiri) maka akan muncul nama Ismail Kadir. Ismail Kadil merupakan nama asli dari Rida K Liamsi. Beliau juga pernah menggunakan nama pena yaitu Iskandar Leo.

Rida K Liamsi merupakan sastrawan dan budayawan Melayu. Selain sebagai sastrawan, beliau juga menekuni profesi sebagai guru dan pewarta. Beliau lahir di Dabo Singkep, Lingga, Kepulauan Riau, 17 Juli 1943. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi yang dipublikasikan diberbagai surat kabar. Beliau juga telah menerima banyak penghargaan dari berbagai pihak dan kerap diundang di banyak perhelatan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penulis asal Dabo Singkep ini memberikan makna tersirat yang menarik dan menyentuh hati melalui puisi Taubat karya nya. Setiap kata yang terdapat dalam puisi Taubat ini memberikan pandangan kepada kita terhadap kehidupan.

Pada baris pertama dalam puisi Taubat ini terdapat kalimat "Sosok compang camping". Kalimat ini memiliki arti seseorang yang kumuh memakai pakaian yang robek-robek atau tidak layak. Selanjutnya pada baris kedua puisi ini terdapat kalimat "Dari masa lalu" yang memiliki makna seseorang yang datang dari masa lalu untuk memohon dibukakan pintu taubat.

Seperti yang tersirat pada kalimat “bertabik di pintu : beri aku sajadah” kata bertabik sendiri memiliki arti menundukkan badan. Pada kalimat “bertabik di pintu” memiliki makna yaitu memohon kepada sang Maha Kuasa agar dibukakan pintu taubat. Selanjutnya pada kalimat "beri aku sajadah" memiliki arti ingin memperbaiki diri dalam beribadah, ingin rajin shalat.

"Dan pintu itupun terbuka" Pada kalimat ini memiliki arti pintu taubat pun terbuka untuknya. Selanjutnya pada kaliamat "Lalu terdengar Isak tangis seperti puisi yang dibacakan di malam yang kehilangan detak jarum jam nya" kalimat ini memiliki makna yaitu kemudian terdengar Isak tangis penyesalan, penyesalannya itu terlihat seperti puisi yang dibacakan pada malam kehilangan detak jarumnya, yang artinya isak tangis itu seperti puisi yang dibacakan saat hening yang bahkan detak jarum jam pun tidak terdengar yang mengartikan Isak tangis yang benar benar dalam hening.

Dari puisi Taubat karya Rida K. Liamsi ini mengajarkan kita bahwa bertaubat lah sebelum kita menyesal dan tidak dapat bertaubat atas perbuatan perbuatan dosa kita selama hidup. Dan selama hidup jauhilah perbuatan-perbuatan dosa dan tekunlah dalam beribadah.

Penulis adalah Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews