Menanti Racikan Ralf Rangnick di Setan Merah

Menanti Racikan Ralf Rangnick di Setan Merah

Ralf Rangnick, manajer interim Manchester United. (Foto: AFP via Suara.com)

Batam, Batamnews - Liga Inggris pekan ke-15 bergulir kembali mulai Sabtu (4/12/2021). Laga pekan ini akan menjadi debut Ralf Rangnick yang akan menangani Manchester United sebagai manajer sementara.

Setan Merah akan menjamu Crystal Palace pada Minggu (5/12/2021) malam. Racikan eks manajer RB Leipzig itu patut ditunggu.

Dalam berbagai ulasan, Rangnick disebut-sebut sebagai peletak dasar Geggenpressing. Sebuah filosofi sepakbola ala Bavaria yang sukses diadopsi Jurgen Klopp dan mengantarkan Liverpool juara Liga Champions dan Liga Inggris.

Bahkan, Rangnick juga disebut 'guru' dari Klopp termasuk Tomas Tuchel, manajer Chelsea.

Pria berusia 63 tahun itu mengemban misi membawa MU ke level paling tinggi yang dia mampu.

Ini terutama berkaitan dengan pertaruhan untuk reputasi dan rumus sepak bola menyerang dan menekan-nya yang dikenal dengan istilah "gegenpressing".

Di atas kertas, Rangnick seharusnya tidak terlalu sulit mencapai target minimal masuk empat besar, karena dua faktor berikut.

Pertama, dia dianugerahi skuad yang penuh talenta dan bintang. Beberapa di antaranya memang sudah dimakan usia, namun sebagian dari yang sudah dimakan usia itu masih tetap bersinar.

Baca: Jadi Manajer Interim MU, Rangnick Kena Sindir Legenda Liverpool

Pertanyaannya, apakah materi pemain MU yang ada saat ini bisa mengadopsi gaya permainan tinggi yang diusung Rangnick?

Pemain-pemain seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Jadon Sancho, Mason Greenwood, Donny van de Beek, dan Scott McTominay adalah di antara pemain muda yang kemungkinan memenuhi kriteria muda enerjik yang gemar menusuk lawan dan ngotot saat kehilangan bola seperti diinginkan Rangnick.

Bahkan dalam skuad Setan Merah ada sejumlah pemain yang tak terbilang muda namun selalu ngotot dan ofensif dalam bermanuver. Fred adalah salah satunya.

Rivaldo yang merupakan mantan ikon sepak bola Brazil bahkan menilai Fred memiliki mentalitas seperti diinginkan Rangnick.

Statistik pertandingan sepanjang November lalu memperlihatkan Fred adalah pemain MU yang paling sering menekan lawan sekalipun umpan dia kerap tidak akurat. Dia juga selalu bermain dalam teamwork, yang adalah nilai penting lainnya yang ditekankan Rangnick dalam gegenpressing.

Jika semua ini belum cukup, dia masih bisa mendatangkan pemain-pemain ideal dengan filosofi sepak bola yang dianutnya pada bursa transfer Januari nanti.

Diuntungkan Jadwal Pertandingan

 

Faktor kedua adalah jadwal pertandingan liga yang lebih menguntungkan Man United yang dalam 13 pertandingan ke depan praktis hanya menemukan West Ham United sebagai lawan yang berpotensi merepotkan mereka.

Sebelum menghadapi derbi Manchester pada 5 Maret mendatang di mana saat itu Setan Merah mungkin sudah terbiasa dengan taktik sepak bola menekan ala Rangnick, Man United bakal menghadapi 13 tim yang hampir semuanya secara teoritis di bawah kelas mereka.

Jika mulus dalam 13 pertandingan liga ke depan, maka perhitungan poin paling optimistis yang diperoleh MU adalah 30 poin. Tetapi tidak mustahil jika mendapatkan semua 39 poin dari 13 laga itu.

Tapi masih ada kekurangan pada diri Rangnick, yakni belum pernah membawa tim yang dilatihnya menjuarai liga, rekam jejak yang justru dimiliki Louis van Gaal dan Jose Mourinho yang memang bertabur trofi juara liga, bahkan Liga Champions.

Di luar reputasinya yang ahli melesatkan tim-tim tak dikenal ke liga elite Bundesliga, sukses paling besar Rangnick dalam liga adalah membawa RB Leipzig finis urutan ketiga pada musim 2018-2019.

Rangnick juga masih asing dengan kultur sepak bola Liga Inggris, walaupun kabarnya sewaktu muda pernah studi di negara ini dan menjadi penggemar salah satu klub Inggris. Manchester United sendiri adalah klub raksasa pertama yang dia latih.

Baca: MU Tunjuk Ralf Rangnick Jadi Pelatih Interim

Namun pelatih yang mengawali karir kepelatihannya pada1980-an itu piawai dalam mentransformasi klub-klub yang dipimpinnya, bahkan metode sepak bolanya menginspirasi pelatih-pelatih seperti Jurgen Klopp dan Thomas Tuchel yang tengah mendominasi Liga Inggris dan bahkan Eropa, bersama Josep Guardiola.

Rangnick juga berpengaruh besar kepada dua klub Red Bull, yakni Leipzig di Jerman dan Salzburg di Austria, lewan peran pentingnya dalam proses rekrutmen pemain.

Pemain-pemain seperti Erling Haaland dan Sadio Mane bertransformasi dari bukan siapa-siapa menjadi superstar-superstar seperti sekarang berkat pria berusia 63 tahun ini.

Selain gegenpressing yang bisa membuat United berubah agresif, Rangnick diharapkan bisa melecut pemain muda Setan Merah untuk berkembang menjadi seperti Haaland dan Mane.

Atmosfer seperti ini bisa menciptakan kompetisi yang sengit di kalangan pemain MU yang ada akhirnya membuat pemain berusaha keras mengeluarkan potensi terbaiknya.

Jika berjalan seperti ini maka seharusnya bukan misi yang mustahil bagi Ralf Rangnik untuk melontarkan kembali Setan Merah ke tempat tinggi selama sisa musim ini, bahkan lebih dari sekadar masuk empat besar pun bisa.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews