Stres Kuliah, Mahasiswi di Jogja Bunuh Diri Telan Racun Tikus

Stres Kuliah, Mahasiswi di Jogja Bunuh Diri Telan Racun Tikus

Ilustrasi.

Yogyakarta - Seorang mahasiswi semester V sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya, kawasan Depok, Sleman.

Berdasarkan keterangan dari Polsek Depok Barat, mahasiswi itu tewas bunuh diri dengan cara menelan racun tikus.

Diketahui berdasar keterangan kakaknya, terakhir sebelum diketahui tewas korban sempat bercerita mengenai aktivitas kuliahnya yang dirasa terlampau berat dijalani.

"Menurut keterangan kakak korban, korban tidak memiliki permasalahan dengan orang lain hanya saja sering bercerita kepada kakak korban bahwa tugas kuliah terlalu banyak dan korban bercerita kepada kakak korban stres soal tugas kuliah sehingga merasa berat. Korban juga bercerita bahwa ada 2 mata kuliah yang dirasa berat," ujar Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Matheus Wiwit, Jumat (22/10/2021).

Selain itu kakak korban juga mengungkapkan bahwa korban pernah menyinggung soal membeli produk racun tikus.

Benar saja, ketika kakak korban mendapati racun tikus yang setelah dicek melalui hp korban dibeli korban melalui aplikasi belanja online dengan nama pemesanan potas ikan.

"Racun tikus tersebut berada di atas meja kamar korban dan berada di dalam botol air mineral yang telah dipotong. Pada saat kakak korban mendapati korban tergeletak di kamar, mulut korban mengeluarkan busa berwarna putih," terangnya.

Sejumlah barang bukti di lokasi kejadian itu kemudian diamankan pihak kepolisian yang berupa handphone milik korban, gelas plastik yang berisi potas dicampu air dan gelas kaca basah yang diduga muntah-muntahan.

kronologi peristiwa penemuan mayat itu terjadi ketika pada Kamis (21/10/2021) sekitar pukul 07.00 WIB pagi salah seorang saksi melihat korban keluar dari kamar mandi yang berada di lantai 2. Selanjutnya korban masuk ke dalam kamar seorang diri. 

Kemudian sekira pukul 15.30 WIB ada teman korban yang menghubungi saksi yang sempat melihat korban tadi untuk menanyakan korban. Saksi kemudian memutuskan untuk mengecek ke kamar korban.

"Lalu saksi itu mendapati kamar korban dalam keadaan gelap dan didalam sunyi tidak ada aktivitas dan saksi mengira korban sedang tidur di dalam kamar," ujarnya.

Kemudian sekira pukul 19.30 WIB saksi dihubungi lagi oleh teman korban lagi karena korban yang tidak bisa dihubungi. Dari informasi itu saksi kembali mengecek ke kamar korban dan mendapati lampu kamar korban masih tetap dalam keadaan mati dan kondisi gelap. 

Mengingat kondisi tidak seperti biasanya, kata Matheus saksi merasa curiga. Kemudian saksi memutuskan untuk mengambil sebuah kursi untuk melihat keadaan di dalam kamar. 

"Pada saat saksi melihat korban melalui ventilasi kamar, ia mendapati korban dalam keadaan tidak sadar dan terlentang dilantai," tuturnya.

Mengetahui hal tersebut kemudian saksi langsung menghubungi kakak kandung korban. Kemudian saksi itu meminta bantuan kepada anak kos lain untuk membuka pintu yang dalam keadaan terkunci dari dalam.

Kemudian pintu kamar dapat dibuka lewat jendela dekat kamar. Setelah pintu terbuka dan kakak korban tiba di lokasi langsung mengecek keadaan korban.

"Saat dicek korban sudah dalam keadaan lemas, tidak sadarkan diri, mulut mengeluarkan busa putih, dan telentang di lantai diduga korban telah meninggal dunia," ungkapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews