Lonjakan Kasus Corona di Singapura Tak Ubah Niat Malaysia Buka Perbatasan

Lonjakan Kasus Corona di Singapura Tak Ubah Niat Malaysia Buka Perbatasan

Perbatasan Singapura-Malaysia. (Foto: Wikipedia)

Johor Bahru, Batamnews - Meningkatnya kasus COVID-19 di Singapura tidak akan menghalangi pembicaraan antara Negeri Singa dengan Malaysia menyangkut pergerakan lintas batas antara kedua negara.

Menteri Besar Johor Datuk Hasni Mohammad mengatakan kedua negara sedang melakukan langkah-langkah persiapan, termasuk Singapura yang memasok setiap keluarga dengan alat tes Covid-19 dan mempertimbangkan untuk memberikan dosis vaksin ketiga.

“Meningkatnya kasus COVID-19 di Singapura tidak dilihat sebagai halangan bagi upaya kami untuk membahas (pembukaan kembali perbatasan). Sebelumnya, skema Malaysia-Singapore Reciprocal Green Lane (RGL) dan Periodic Commuting Arrangement (PCA) ditunda karena kami sedang mencari cara untuk memerangi COVID-19," kata Hasni dikutip dari Bernama, Selasa (5/10/2021).

“Tapi, kami sudah memiliki vaksin dan Singapura juga sudah memikirkan dosis ketiga dan seterusnya… jadi tidak akan menjadi kendala,” imbuhnya.

Pada 2 Oktober, Bernama melaporkan bahwa Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob telah meminta Hasni untuk mengadakan pembicaraan dengan Singapura mengenai pergerakan lintas batas, terutama bagi warga Malaysia yang bepergian ke sana untuk bekerja.

Sementara itu, Hasni mengatakan panitia teknis pembukaan perbatasan Malaysia-Singapura telah menyepakati standar operasional prosedur (SOP) yang disarankan pemerintah negara bagian.

Dia mengatakan Kementerian Kesehatan yang berfungsi sebagai sekretariat jajaran menteri senior akan menetapkan tanggal penetapan SOP sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan Singapura.

Mengomentari Rencana Malaysia ke-12 (12MP), Hasni mengatakan Perdana Menteri telah setuju untuk memasukkan proyek pelebaran jalan tol dari Yong Peng ke Johor Bahru sebagai salah satu program pembangunan infrastruktur di bawah 12MP.

Sementara itu, Hasni mengatakan bahwa dalam upaya untuk lebih meningkatkan pariwisata domestik, pemerintah negara bagian telah setuju untuk mengalokasikan 1,5 juta Ringgit dalam bentuk voucher untuk diberikan kepada wisatawan kepada negara melalui aplikasi JTI yang diluncurkan hari ini.

“Melalui aplikasi tersebut, wisatawan bisa mendapatkan keuntungan berupa diskon atau insentif dari produk sektor pariwisata kita,” ujarnya.

Aplikasi JTI dirancang khusus untuk menonjolkan tempat-tempat wisata dan fasilitas yang disediakan di negara bagian, termasuk informasi tempat-tempat menarik, sistem navigasi, galeri gambar tempat-tempat ikonik di Johor dan lain-lain.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews