Diterjang Covid, Jumlah Pasien ICU di Singapura Naik Terus

Diterjang Covid, Jumlah Pasien ICU di Singapura Naik Terus

Ilustrasi (dok. Getty Images)

Singapura, Batamnews - Jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) di rumah-rumah sakit umum di Singapura tercatat mengalami kenaikan dari 26 persen menjadi 53 persen dalam tiga bulan terakhir. 

Kenaikan itu tercatat saat jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Singapura mengalami 'lonjakan eksponensial'.

Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (5/10/2021), Menteri Senior Negara Urusan Kesehatan, Janil Puthucheary, di hadapan parlemen Singapura menyebut 'lonjakan eksponensial' kasus Corona baru-baru ini telah berdampak pada kapasitas layanan kesehatan Singapura.

Singapura diketahui melaporkan lebih dari 2.000 kasus Corona harian dalam beberapa hari terakhir, dengan beban kasus harian mencapai 2.909 kasus pada Jumat (1/10/2021) waktu setempat.

Seiring dengan kenaikan kasus, semakin banyak pasien Corona dirawat di rumah sakit. Hingga Senin (3/10) waktu setempat, 1.337 kasus Corona dirawat di rumah sakit, dengan 250 kasus di antaranya membutuhkan pasokan oksigen dan 35 kasus lainnya dalam kondisi kritis di ICU.

Dr Puthucheary menekankan bahwa secara keseluruhan, sekitar 15 persen tempat tidur di rumah-rumah sakit umum digunakan sekitar 10 persennya untuk kasus Corona. Sedangkan pasien yang membutuhkan pasokan oksigen atau perawatan ICU mencapai 2 persen dari total kasus -- kebanyakan pasien sudah lanjut usia atau belum divaksin Corona.

Selain angka rawat inap ICU, jumlah tempat tidur isolasi yang digunakan juga naik dari 58 persen menjadi 86 persen dalam tiga bulan terakhir. Sementara di fasilitas perawatan masyarakat (CCF), angka rawat inap tercatat naik tiga kali lipat dari 10 persen menjadi 35 persen.

"Unit gawat darurat di rumah sakit umum mengalami kenaikan delapan kali lipat untuk jumlah pasien dengan hasil tes ART (antigen rapid test) atau PCR (polymerase chain reaction) positif yang mencari penanganan medis," sebut Dr Puthucheary.

 

Dia menambahkan bahwa sebelum dua pekan terakhir, otoritas setempat membutuhkan waktu maksimum 12 jam sejak hasil tes PCR positif untuk membawa pasien Corona berusia 70 tahun dirawat di rumah sakit. Namun dengan tingginya beban kasus, waktu rata-rata mencapai 48-72 jam.

Dalam mengantisipasi kondisi tersebut, ambulans dari Angkatan Bersenjata Sipil Singapura kini hanya diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi darurat. Kementerian Kesehatan juga menyiapkan armada 95 unit ambulans untuk membawa pasien Corona ke fasilitas medis yang berbeda.

Untuk kasus ICU, Dr Puthuchery menekankan bahwa otoritas Singapura 'memantau secara saksama' tren kenaikan yang terjadi.

Langkah tambahan juga dilakukan dengan menambah 74 tempat tidur ICU, meningkatkan kapasitas menjadi total 187 tempat tidur untuk pasien Corona dengan kondisi parah. "Lebih banyak tempat tidur ICU bisa dibuka dalam waktu singkat, jika diperlukan," imbuhnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews