Rapimnas PII di Batam: Insinyur di Indonesia Dituntut Ciptakan Teknologi Baru Kesehatan

Rapimnas PII di Batam: Insinyur di Indonesia Dituntut Ciptakan Teknologi Baru Kesehatan

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Heru Dewanto berbincang bersama Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, pada acara pembukaan Rapimnas PII, Jumat (24/9/2021) di Aula Politeknik Batam, Batam Centre (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Para insinyur di Indonesia dituntut mampu menciptakan inovasi dan terobosan dalam teknologi di Bidang Kesehatan. Apalagi negara ini tengah bersiap keluar dari pandemi. Saat ini tingkat penyebaran Covid-19 sudah terisolir hanya pada daerah-daerah tertentu. 

Ketua Umum PII Pusat, Heru Dewanto dalam seminar nasional dengan tema 'Peran Insinyur Untuk Menggerakkan Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat,' di aula Politeknik Negeri Batam, Jumat (24/9/2021).

Seminar diselenggarakan secara daring dan luring. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII Tahun 2021 yang digelar selama tiga hari di Batam.

"Endemi ini, kita harus berhati-hati. Kenapa? Karena endemi untuk Covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya. Endemi Covid-19 disalurkan lewat manusia sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper endemi misalnya," ujar Heru Dewanto.

Permasalahan Covid-19, bukan hanya urusan para tenaga medis. Heru Dewanto mengatakan para insinyur punya andil untuk berpartisipasi, yakni dengan membantu para dokter dengan menciptakan teknologi baru di bidang kesehatan.

"Kemudian apa saya yang sudah PII lakukan, kami mencoba berkomunikasi. Selama ini kan kelihatannya urusan kesehatan kan murni urusan dokter saja. Padahal kita tahu di balik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur," jelasnya.

Di luar negeri, hal tersebut sudah umum terjadi menurut Ketua Umum PII. Tapi di Indonesia  melibatkan pemikiran para insinyur di dunia kesehatan adalah sesuatu yang masih jarang terjadi.

"Untuk itulah kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” katanya.

Namun sebelum itu, pihaknya mendalami dunia kesehatan. Oleh karena itu pihaknya mencoba berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan dan lainnya. “Agar dapat memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan," kata dia.

Heru mengatakan setelah para insinyur sukses membantu dunia kesehatan melalui teknologi baru, tahapan berikutnya adalah menjodohkan teknologi tersebut dengan industri, sehingga teknologi baru di bidang kesehatan itu bisa membantu perindustrian alat-alat kesehatan dalam negeri.

Pada seminar tersebut, hadir sebagai pembicara antara lain adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS), Ilham Habibie, Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono, Rektor Universitas Padjajaran, Rina Indiastuti dan Sekjend Gakeslab, Randy H Teguh.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews