Dugaan Pelecehan Seksual di Poltek: BEM Poltek Temukan Bukti VCS

Dugaan Pelecehan Seksual di Poltek: BEM Poltek Temukan Bukti VCS

Poltek Batam. (Foto: polibatam.ac.id)

Batam, Batamnews - Postingan akun instagram LPM Paradigma PoliBatam bikin heboh. Postingan terkait dugaan pelecehaan dua mahasiswi oleh oknum pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus Politeknik Negeri Batam.

Dilihat Batamnews dari postingan Sabtu (26/6/2021) lalu, menjelaskan bahwa adanya dugaan pelecehan tersebut oleh pengurus BEM berinisial AB. Hal ini diperkuat dengan pernyataan resmi oleh BEM Politeknik Negeri Batam, Minggu (27/6/2021) malam.

Baca juga: Mahasiswa Poltek Bintan Cakrawala Mulai Kuliah Tatap Muka usai Pra Ordik

Kasus ini berawal dari aduan yang diterima, Senin (5/4/2021) lalu. Seorang saksi teman dekat korban melaporkan ke BEM.

AB dilaporkan melakukan pelecehan, mulai menyentuh hingga pelecehan verbal mengajak berhubungan seksual. Pelaku tak segan meminta video call sex (vcs) melalui aplikasi Whatsapp.

Korban lainnya juga pernah dimintai video call sambil menunjukkan bagian sensitif. Kejadian ini sejak Januari 2021.

Seorang narahubung di BEM Poltek Batam menyebut pihaknya membentuk tim khusus terkait laporan kasus ini.

"Dari aduan itu, kami membentuk tim khusus untuk melakukan klarifikasi dan kroscek kebenaran info mengenai salah satu pengurus BEM kami," ujar narahubung tersebut, Senin (28/6/2021).

Pihak BEM berhasil mengumpulkan jejak digital berupa chat history.

"Tidak hanya itu, kami juga menemukan adanya dugaan bahwa pelaku ini juga pernah meminta satu korban lain yang juga dilecehkan secara seksual dan terjadi di pertengahan tahun 2020, pada saat kegiatan mahasiswa Polibatam," lanjutnya.

Baca juga: Poltek Batam Produksi 1.000 Face Shield untuk Penanganan Corona

Usai mengumpulkan bukti dari tiga mahasiswi tersebut, pihak Presma dan BEM kemudian melakukan pertemuan dan menghadirkan AB. AB sempat mengelak ketika dikonfrontir hal ini. Kendati ia tak menampik bukti percakapan itu.

Pelaku AB menyatakan bahwa kontak fisik tersebut berdasarkan suka sama suka. AB juga mengaku jika korbannya termasuk mahasiswi 'tak baik-baik'. Hingga ia berani bicara dan chat seperti itu.

"Dalam pertemuan itu kami juga minta AB untuk menandatangani surat pengakuan. Tapi dia menyatakan bahwa ia terpaksa menandatangani surat pengakuan karena dibawah tekanan," katanya.

AB kini menerima sanksi dari rektorat berupa skors selama satu semester.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews