Yahya Waloni Susul Muhammad Kace Jadi Tahanan Polri

Yahya Waloni Susul Muhammad Kace Jadi Tahanan Polri

Yahya Waloni saat ditangkap Mabes Polri.

Jakarta, Batamnews - Penceramah Yahya Waloni menyusul Youtuber, Muhammad Kace, menjadi tahanan Polri. Yahya ditangkap oleh polisi tanpa perlawanan di kediamannya, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021) sore.

"Kooperatif (ketika ditangkap)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Polisi Belum Periksa Kejiwaan Muhammad Kace

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan penangkapan itu berkaitan dengan kasus dugaan penodaan agama. Namun, polisi belum memberikan keterangan secara utuh.

"(Ditangkap terkait) penodaan agama. Nanti dijelaskan lebih detail, kita tunggu data dari Bareskrim," tambah dia.

Yahya tiba di Bareskrim sekitar pukul 18.30 WIB kemarin, dikawal sejumlah penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. Ia bungkam saat dibawa masuk ke Gedung Bareskim.

Yahya tak menggubris satu pun pertanyaan yang dilayangkan awak media. Ia kemudian melemparkan salam sungkem kepada wartawan.

Yahya pernah dilaporkan ke Bareskrim oleh komunitas masyarakat terkait dugaan penodaan agama. Laporan itu teregister dalam nomor LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM. Ceramah yang diperkarakan saat dirinya menyebut injil fiktif dan palsu.

Yahya lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 30 November 1970. Dari beberapa sumber, Yahya disebut sempat menempuh pendidikan di Universitas HKBP Nommensen.

Baca juga: Muhammad Kace Terjerat Pasal Berlapis, Kini Ditahan Bareskrim

Beberapa khutbahnya yang tersiar di media sosial, Yahya menyebut sebagai mantan pendeta yang telah memilih untuk memeluk ajaran Islam. Ia juga sempat menulis beberapa buku yang berisikan perjalanannya dari awalnya menjadi pendeta hingga masuk Islam.

Nama Yahya mencuat ke publik pada medio September 2018 lalu. Kala itu, ia dilaporkan oleh Himpunan Mahasiswa (Himma) Nahdlatul Wathan karena ceramahnya yang menyinggung pencemaran nama baik dan penistaan agama.

Dalam video ceramah yang diunggah 11 September 2018 di media sosial, Yahya 'menyerang' beberapa nama tokoh nasional.

 

Yahya saat itu memelesetkan nama eks Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dengan sebutan 'Tuan Guru Bajingan'. Kemudian Yahya menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah uzur dan akan mati.

Ia juga mendoakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri cepat meninggal dunia.

Bahkan, Ma'ruf yang kala itu masih berstatus sebagai bakal calon wakil presiden mengimbau agar seorang yang menyandang predikat ustaz atau kiai sebaiknya tak menyinggung orang lain dalam tiap ceramahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews