Batam, Batamnews - Pembelajaran secara tatap muka di Kota Batam, Kepulauan Riau masih belum dapat terealisasi meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke level 3.

Dalam surat edaran Wali Kota Batam nomor 45 tahun 2021, salah satunya mengatur mengenai pelaksanaan belajar mengajar dapat dilakukan secara tatap muka, namun dengan kapasitas 50 persen. Selama ini proses pembelajaran dilakukan secara virtual (school from home/belajar dari rumah).

Namun rupanya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi memutuskan untuk menunda pelaksanaan sekolah belajar tatap muka, meskipun Batam sudah dinyatakan turun level.

"Belum mau saya buka. Karena di aturan tersebut dituliskan tergantung kebijakan pemerintah daerah," ujar Rudi, Jumat (13/8/2021).

Ia menjelaskan penundaan sekolah belajar tatap muka ini dikarenakan capaian vaksinasi untuk pelajar belum 100 persen. Berdasarkan data saat ini baru 37 persen pelajar yang divaksin dosis pertama.

Sehingga menurutnya kondisi tersebut masih belum aman bagi siswa untuk kembali belajar di sekolah.

"Saya minta semua mengerti dan paham akan situasi saat ini. Karena demi keselamatan siswa juga," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya juga sedang mengoptimalkan vaksinasi bagi para pelajar. Agar pembelajaran secara tatap muka bisa segera terlaksana.

"Tunggu saja dulu. Kalau semua sudah beres divaksin semua, pasti akan kami buka sekolah tatap muka ini," ucapnya.

Selain persoalan capaian vaksin pelajar yang masih rendah, Rudi mengungkapkan kesiapan guru juga menjadi persoalan. Menurutnya, jika izin diberikan, dan siswa masuk 50 persen, tentu sekolah tidak bisa digelar satu shift.

"Belum tentu gurunya siap dengan sekolah yang lebih dari dua sif nantinya, karena melihat jumlah siswa per kelas cukup padat. Makanya saya belum buka sekolah untuk saat ini," jelasnya.