Limbah Medis Berbahaya Menumpuk di RSUD Natuna, Boy: Pemda Sudah Ingatkan

Limbah Medis Berbahaya Menumpuk di RSUD Natuna, Boy: Pemda Sudah Ingatkan

Limbah medis B3 dui RSUD Natuna menumpuk. (Foto: Dok. Batamnews)

Natuna, Batamnews - Limbah medis B3 menumpuk di RSUD Natuna. Hal ini karena rumah sakit kekurangan anggaran dalam pengadaan solar untuk mengoperasikan mesin insenerator untuk penguraian limbah B3.

Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko menegaskan, Pemda sudah jauh hari memanggil manajemen RSUD Natuna terkait masalah pengolahan limbah B3 tersebut.

Baca juga: Mesin Insenerator Tak Jalan, Limbah B3 Menumpuk di RSUD Natuna 

"Saat itu sudah kita tanyakan problemnya dimana, tolong dikomunikasikan dengan pihak BPKAD jika memang anggaran Pemda tidak ada. Carikan dulu dari anggaran BLUD yang ada," Senin (2/8/2021) saat dikonfirmasi wartawan.

Boy yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna sangat menyayangkan sikap manajemen RSUD Natuna yang dinilai tidak bisa berinisiatif membeli bahan bakar solar untuk pengolahan limbah B3 yang menggunung. 

Sejatinya limbah B3 tidak boleh dibiarkan menumpuk dalam kurun waktu yang lama. Dampaknya bisa membahayakan lingkungan, terlebih untuk manusia. 

Boy berharap RSUD Natuna bisa segera menyelesaikan permasalahan terkait limbah B3 yang ada.

Baca juga: Duh, Ratusan Ton Limbah B3 Asal Singapura Kerap Dibuang di Perairan Batam

"Anggaran BLUD kan ada, coba dianggarkan untuk beli solar," ucapnya.

Sebelumnya Direktur RSUD Natuna, dr Imam Safari mengungkapkan jika dana BLUD RSUD Natuna telah habis. 

"Untuk bahan bakar solar ada pos anggaran yang sendiri, yaitu yang dari Pemda, sementara anggaran BLUD kita alokasikan untuk obat obatan dan Bahan Habis Pakai (BHP). Kalaupun kita alokasikan dari BLUD, BLUD pun sudah habis," terangnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews