WHO Catat 3 Mutasi Ganas Corona, 2 di Antaranya Ada di Indonesia

WHO Catat 3 Mutasi Ganas Corona, 2 di Antaranya Ada di Indonesia

Virus Corona. (Foto: ilustrasi)

Batam, Batamnews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja sama dengan lembaga dan peneliti di seluruh dunia secara rutin menganalisis dan menilai perubahan pada varian SARS-COV-2, penyebab virus Corona.

Hal yang diamati adalah apabila varian Corona tersebut mengakibatkan perubahan dalam penularan, gejala klinis dan keparahan, atau pelaksanaan tindakan pencegahan.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Binaragawan Ini Meninggal Terpapar Corona

Sejauh ini WHO telah mencatat 3 jenis 'variant of concern' atau varian Corona yang mutasinya lebih ganas dari lainnya.

Variant of concern adalah varian Corona yang menunjukkan adanya bukti peningkatan penularan, keparahan penyakit misalnya peningkatan rawat inap atau kematian, penurunan signifikan dalam netralisasi antibodi, hingga penurunan efektivitas dalam pengobatan.

Beberapa hal yang menjadi catatan:

-Adanya bukti berdampak pada diagnostik, perawatan, atau vaksin

-Mengganggu uji diagnostik

-Bukti penurunan netralisasi yang signifikan oleh antibodi yang dihasilkan selama infeksi atau -vaksinasi sebelumnya

-Bukti berkurangnya perlindungan akibat vaksin dari penyakit parah

-Adanya peningkatan penularan dan keparahan penyakit.

Baca juga: Singapura Perketat Kunjungan Warga dari Negara Berisiko Tinggi Corona, Isolasi 21 Hari

Berikut 3 varian mutasi 'ganas' COVID-19 yang jadi perhatian WHO

B117, Pertama kali terdeteksi: Inggris

- Adanya peningkatan transmisi sebesar 50 persen

- Potensi peningkatan keparahan berdasarkan tingkat rawat inap dan angka kematian kasus

- Dampak minimal pada netralisasi dengan plasma konvaselen dan pasca vaksinasi

Varian ini diperkirakan sudah masuk ke Indonesia per Januari 2021

 

P.1

Pertama kali terdeteksi: Brazil

- Terdapat bukti varian ini mempengaruhi penularan dan kemampuan antobodi yang dihasilkan baik dari

infeksi maupun vaksinasi untuk menetralkan virus

- Penurunan kerentanan yang signifikan terhadap pengobatan antibodi monoklonal

- Dampak minimal pada netralisasi antibodi dengan plasma konvaselen dan pasca vaksinasi

 

B1351

Pertama kali terdeteksi: Afrika Selatan

- Adanya peningkatan transmisi sebesar 50 persen

- Dampak minimal pada netralisasi dengan plasma konvaselen dan pasca vaksinasi

- Mempengaruhi netralisasi yang cukup signifikan terhadap pengobatan antibodi monoklonal

 

Varian ini diperkirakan sudah masuk ke Indonesia pertengahan April 2021. Varian of concern memerlukan upaya yang lebih masif dan luas untuk mengendalikan penyebaran, peningkatan pengujian, dan penelitian untuk menentukan efektivitas vaksin dan pengobatan pada varian tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews