Eks Menristek Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Utama Bukalapak

Eks Menristek Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Utama Bukalapak

Bambang Brodjonegoro (Foto:Antara)

Jakarta, Batamnews - Bukalapak resmi mengangkat Bambang Brodjonegoro menjadi Komisaris Utama perusahaan. Hal ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri oleh jajaran direksi dan pemegang Saham.

Selain mengangkat eks Menteri Riset dan Teknologi itu menjadi komisaris utama, dalam agenda RUPS Bukalapak juga mengumumkan pengangkatan Yenny Wahid selaku jajaran komisaris.

Terkait pengangkatannya, Bambang mengatakan dirinya memiliki semangat untuk berkolaborasi bersama Bukalapak untuk membantu UMKM yang ada di Bukalapak mengadopsi teknologi dan inovasi. Bambang juga ingin menciptakan pasar berbasis teknologi.

Baca juga: Baru 34 Tahun, Fajrin Rasyid Bukalapak Jadi Direktur Telkom

"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," ujar Bambang dalam keterangannya, Jumat (30/4/2021).

Sementara itu, Yenny Wahid mengungkapkan dirinya ingin melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dengan bergabung bersama Bukalapak.

"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Yenny.

Baca juga: Achmad Zaky Mundur dari Bukalapak

Sementara itu, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dalam agenda RUPS juga memaparkan kinerja Bukalapak selama tahun 2020.

Dia memaparkan Bukalapak mencatat peningkatan 4 juta pelapak dan mitra selama tahun 2020. Totalnya kini Bukalapak memiliki 6,5 juta pelapak, dan 7 juta mitra.

"Bukalapak juga memiliki 100 juta pengguna yang 70% didominasi oleh pengguna di luar kota besar. Hal ini menunjukkan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur," kata Rachmat.

Baca juga: Singapura Diam-diam Incar Proyek Babin, Jembatan Terpanjang di Indonesia


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews