Asperindo Kepri: Program Harbolnas Kesempatan UMKM Lokal Beralih ke Digital

Asperindo Kepri: Program Harbolnas Kesempatan UMKM Lokal Beralih ke Digital

Foto: Afriadi/Batamnews

Tanjungpinang, Batamnews- Dampak pandemi Covid-19 berimbas ke berbagai sektor perekonomian Indonesia, tanpa kecuali bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Situasi sulit ini para pelaku usaha atau UMKM dituntut untuk berinovasi dan kreatif agar bisa bertahan.

Dalam meningkatkan daya saing dan membantu UMKM lokal, pemerintah pun mengucurkan anggaran miliaran rupiah dalam program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadhan 2021. Lewat program ini, pemerintah pusat memberikan subsidi berupa gratis ongkos kirim dari Sabang-Merauke.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Provinsi Kepulauan Riau, Wilia Octadina mengatakan, program Harbolnas Ramadhan ini kesempatan bagi pelaku UMKM untuk beralih ke platform digital dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan dan mempromosikan produk-produk agar dikenal masyarakat luas.

"Kami (Asperindo-red) mengapresiasi langkah pemerintah yang menggelar program Harbolnas ini, dan kami mendukung pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Riau untuk beralih ke platform digital, karena ini kesempatan memasarkan produk dan meningkatkan daya saing," kata Wilia Octadina kepada Batamnews, Kamis (29/4/2021).

Wilia menyampaikan, berdasarkan informasi program Harbolnas ini direncanakan berlangsung H-10 hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri atau sela 5 hari menjelang Lebaran. Ia memaparkan, jika dilihat durasi program ini cukup panjang, tentunya para pelaku UMKM dapat memaksimalkan dalam memasarkan produk masing-masing melalui platform digital.

"Nah sangat beruntungnya UMKM di Kepri ini jika sudah, karena tidak perlu lagi memikirkan ongkir, begitu juga dengan pembelinya. Untuk itu kita sangat mendorong UMKM di Kepri ini berpindah ke digital karena sangat mudah, dan tidak memerlukan biaya yang mahal,” ucapnya.

Wilia berharap, dengan kondisi pandemi saat ini pelaku UMKM dapat beradaptasi, salah satunya dengan merubah sistem bisnis secara online. Sebab katanya, dengan konsep bisnis secara kovensional atau menunggu pembeli tentunya tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang.

“Menunggu pembeli datang tak bisa lagi, sekarang kita lihat saja angka kunjungan wisatawan domestik atau wisatawan asing sangat lah minim. Kalau sistem digital kan masa pasarnya cukup luas, dan sangat berpeluang menuaikan cuan atau profit,” tegasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews