Bos Bappenas Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,2%-5,8% di 2022

Bos Bappenas Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,2%-5,8% di 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kala mengunjungi Bandara Busung, Bintan, Kepri. (Foto: Ari/batamnews)

Jakarta, Batamnews - Perekonomian Indonesia saat ini sedang lesu. Namun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa masih optimis.

Suharso bahkan memperkirakan perekonomian Indonesia akan naik di tahun 2020 mendatang.

Suharso menjadi pembicara kunci dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 yang berlangsung secara virtual, Kamis (29/4/2021).

Dalam paparannya, Suharso mengungkapkan Dana Moneter Internasional (IMF) dan lembaga-lembaga internasional lainnya memperkirakan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjadi pada tahun 2022.

Baca juga: Wako Rudi Bakal Perketat Prokes-Pulihkan Ekonomi Batam

Hal itu sejalan dengan arah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 yang menargetkan tahun depan sebagai tahun kunci bagi Indonesia untuk lekas pulih dari pandemi Covid-19.

"Sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 adalah 5,4%-6,0% dan tentu dalam perhitungan fiskal yang konservatif saya kira bisa 5,2%-5,8% dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi," kata Suharso.

Menurut dia, tema RKP tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Pemulihan ekonomi, lanjut dia, harus meliputi reformasi struktural kesehatan nasional, sistem perlindungan sosial, pendidikan dan keterampilan.

Hal itu juga harus didukung pemulihan daya beli dan usaha serta diversifikasi ekonomi.

lg.php.gif"Pemulihan daya beli dan usaha dilakukan melalui erbagai upaya penuntasan krisis termasuk juga krisis kesehatan termasuk juga vaksinasi Covid-19," kata Suharso.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu mengaku ada kenaikan kasus harian Covid-19 di beberapa provinsi per hari ini.

Untuk itu, Suharso berharap pemda dapat serius mengatasinya.

Baca juga: Luhut Minta Dilakukan Studi Ekonomi untuk Jembatan Babin

"Kita akan tetap memberikan bantuan untuk pemulihan dunia usaha dalam rangka menjaga daya beli rumah tangga, menciptakan program infrastruktur padat karya dan program khusus sesuai arahan presiden," ujarnya.

"Diversifikasi ekonomi juga kita lakukan untuk meningkatkan nilai tambah, penguatan ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, peningkatan pemerataan infrastruktur serta kualitas layanan digital. Tentu berbagai upaya ini dilakukan secara terpadu untuk menciptakan transformasi ekonomi yang inklusif," lanjut Suharso.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews