Disdik Larang Pelajar Bawa Motor ke Sekolah

Isi Curhat Pelajar di Batam yang Dilarang Bawa Sepeda Motor ke Sekolah

Isi Curhat Pelajar di Batam yang Dilarang Bawa Sepeda Motor ke Sekolah

Isi curhat pelajar di Batam. (Foto: Facebook)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pelajar di Batam tengah galau. Dinas Pendidikan Kota Batam melarang siswa yang tak memiliki SIM mengendarai sepeda motor.

Kebijakan ini tak lepas dari peristiwa pembunuhan yang menimpa siswi SMAN 1 Batam Dia Milenia.

Pihak kepolisian mewanti-wanti para pelajar yang belum cukup umur untuk tidak mengendarai sepeda motor seorang diri ke sekolah.

Sebelum ditemukan tewas, Dian Milenia diadang seseorang saat mengendara sepeda motor di depan Perumahan Delta Villa Sekupang.

Rendy Arianto, pelajar jurusan sistem informasi di SMK Kartini Batam pun curhat ke media sosial setelah kebijakan itu diterapkan.

Rendy menilai hal itu akan memberatkan dan merepotkan orangtuanya.

"Kami segenap pelajar SMAN Kota Batam ingin memberi saran bahwa pelarangan siswa yang tidak mempunyai SIM dalam berkendaraan roda dua atau empat untuk berangkat sekolah sangat baik," tulisnya di dinding Facebook.

Menurut Rendy, pemerintah seharusnya juga memberikan solusi.

"Dengan dilarangnya kami terkadang Kasihan dengan orang tua kami yang setiap pagi harus mengantarkan kami sekolah," Tulisnya di sebah grup facebook, Selasa (13/10/2015).

Rendy beralasan dengan larangan itu, tentu saja akan sangat merepotkan para orangtua.

Menurut Rendy, larangan itu tentu saja akan mengganggu aktivitas orangtua yang memiliki anak usia sekolah. Lalu bagaimana dengan orangtua yang memiliki lebih dua anak yan sekolah?

Rendy menambahkan, hal itu tak akan dirasakan orangtua yang berpunya. Mereka bisa menyewa taksi atau berlangganan antar jemput.

“Itu juga pastinya akan mengganggu proses belajar para siswa,” lanjutnya.

Rendy bahkan membandingkan antara anak sekolah zaman terdahulu dengan saat ini yang jauh berbeda. Kata Rendy, pada zaman dahulu para pelajar enjoy berjalan kaki ke sekolah. “Zaman sekarang suhu udara panas,” ujar dia.

Rendy melanjutkan, hal itu tentu saja akan sangat mengganggu proses belajar. “Masak iya kami harus mandi lagi sesampai di sekolah” tulisnya.

“Oleh karena itu kami segenap Siswa/i SMAN Kota Batam, dengan sangat hormat agar pemerintah juga bisa membuat solusi atas permasalahan yang dihadapi. Sekian Terimakasih.” demikian akhir curhatan Rendy.

 

[snw/rul]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews