Bos Pencetus Ramen Nongshim Meninggal di Usia ke 91

Bos Pencetus Ramen Nongshim Meninggal di Usia ke 91

Ilustrasi. (Chris_KIM/Pixabay)

Korea, Batamnews - Shin Choon-ho, pencetus ide sekaligus bos produsen ramen terbesar dan terfavorit di Korea, Nongshim, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (3/4/2021) dalam usia ke 91 di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan.

Shin lahir pada Desember 1930 di Ulsan. Ia merupakan putra tertua ketiga di keluarganya. Dia memiliki empat saudara laki-laki dan lima saudara perempuan.

Kakak tertua Shin adalah Shin Kyuk-ho, almarhum pendiri konglomerat ritel Lotte Group.

Shin Choon-ho lulus dari Universitas Dong-A di Busan tahun 1958 setelah menjalani wajib militer sebagai perwira polisi. Setelah lulus, dia membantu saudaranya dengan bisnis penganan awal Lotte di Jepang.

Shin sangat tertarik pada ramyeon yang saat itu sedang populer di Jepang. Sejak 1963, dia mencari cara untuk memulai bisnisnya sendiri.

Lalu, pada 1995, ia mendirikan Lotte Industrial Company, bisnis yang terpisah dari Lotte yang sudah ada. Tahun 1978, Shin menghapus Lotte dari nama perusahaan dan menamainya Nongshim, yang memiliki makna hati petani.

Setelah mendirikan Nongshim, Shin memimpin perusahaan tersebut menjadi pembuat ramyeon terbesar di Korea dan terbesar kelima di dunia.

Shin secara pribadi berada di balik nama dan peluncuran beberapa produk perusahaan yang paling terkenal, termasuk Shin Ramyun yang terkenal, Chapaghetti, dan kerupuk udang Saewookkang.

Shin sangat menyukai Shin Ramyun. Shin Ramyun diluncurkan pada tahun 1986 dengan menyematkan nama dirinya di produk itu.

Namun, ia menjelaskan alasan dipenggunaan kata 'Shin' bukan lah karena namanya Shin, melainkan diambil dari karakter Tionghoa yang berarti pedas.

"Saya tidak mencoba menjual mie dengan nama belakang saya," kata Shin, dalam artikel yang diterbitkan oleh Korea Joongang Daily.

 

"Shin hanyalah cara singkat dan sederhana untuk mengatakan pedas," imbuhnya.

Shin Ramyun sendiri mengambil lebih dari 15 persen penjualan ramyeon di Korea dan dipasarkan ke negara-negara lain. Shin Ramyun tersedia di 100 negara di seluruh dunia.

Shin Ramyun menghasilkan perusahaan sekitar US$390 juta dari penjualan luar negeri tahun lalu, hampir 40 persen dari pendapatan Nongshim diperoleh di luar Korea.

Altar duka Shin didirikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul. Banyak pengusaha top Korea berkunjung untuk memberikan penghormatan.

Pelayat yang datang termasuk adik laki-laki Shin dan Pimpinan Purmil Shin Joon-ho, mantan Wakil Pimpinan Lotte Corporation Hwang Gak-kyu dan Pimpinan SK Chey Tae-won.

Menantu Shin, CEO Amorepacific Group Suh Kyung-bae, menyambut tamu bersama dengan tiga putra dan dua putri Shin.

Sementara itu, keduanya keponakannya yang merupakan anak pendiri Lotte Shin Kyuk-ho dan kini menjadi pimpinan perusahaan warisan tersebut, belum mengunjungi altar berkabung pada Minggu, (4/4).

Kedua bersaudara tersebut dikabarkan berada di Jepang, tetapi disebut telah mengirimkan bunga tanda berduka.

Menurut Nongshim pada hari Minggu (4/3), kata-kata terakhir Shin adalah pesan kepada keluarganya "untuk saling mencintai" dan karyawannya untuk "menumbuhkan Nongshim di dunia dengan kualitas terbaik yang dibangun dari kejujuran."

Perusahaan juga mencatat bahwa Shin menyumbangkan 1 miliar won (US$886 ribu) ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada staf medis di sana karena telah merawatnya untuk waktu yang lama.

Sementara itu, pemakaman Shin baru akan dimulai pada Selasa (6/4) lusa pukul pukul 05.00 pagi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews