Alap-alap Terkecil di Dunia Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana Karawang

Alap-alap Terkecil di Dunia Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana Karawang

Alap-alap terkecil di dunia (Bernard T/Istimewa)

Karawang, Batamnews - Alap-alap capung atau burung terkecil di dunia dari keluarga Falcon ditemukan oleh tim Sanggabuana Wildlife Expedition di Pegunungan Sanggabuana, Karawang. Nama ilmiahnya adalah Microhierax fringillarius,

 

Koordinator Sanggabuana Wildlife Expedition, Bernard T Wahyu Wiryanta, mengungkapkan, penemuan itu didapatkan saat mendata sebaran burung di Pegunungan Sanggabuana bersama tim BDB Indonesia.

"Saya waktu itu sedang mengantar tim BDB Channel Indonesia ke Sanggabuana untuk melihat sebaran burung-burung di Sanggabuana," katanya saat dikonfirmasi melalui gawai, Sabtu (3/4/2021)

Dari penelusuran tersebut, pada akhir Maret lalu, dirinya mendapatkan burung alap-alap capung.

"Jadi saya dapat temuan burung alap-alap capung itu pada bulan Maret," terang Bernard yang aktif sebagai fotografer The Wildlife Photographers Community.

Sebelumnya, dirinya telah melakukan ekspedisi Sanggabuana pada tahun 2020 lalu, dia merilis beberapa satwa endemik yang langka yang tertangkap kameranya, seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbystis comata), lutung jawa (Trachypithecus auratus), sigung jawa (Mydaus jawanensis), dan juga macan kumbang (Panthera pardus melas). Dan pada tahun ini, dia mendapatkan penemuan kembali, yakni alap-alap capung.

"Saya sebelumnya sudah ekspedisi tahun 2020, dan tahun ini, setelah usai ekspedisi, saya kembali ke Sanggabuana dengan tim DBD, dan mendapatkan hasil yang mengejutkan, yakni penemuan alap-alap Capung," katanya.

Ia menjelaskan, sepasang alap-alap capung itu didapatkan saat berada di lereng hutan, saat pagi hari.

 

"Pagi itu, guide saya, memberitahu bahwa dia menemukan satu pasang alap-alap capung yang sedang mondar-mandir mencari mangsa di sebuah lereng hutan di dekat camp kami. Ternyata memang benar, dan ada sarangnya yang berisi anak baru menetas," katanya.

Dijelaskannya, sesuai namanya, alap-alap capung memangsa serangga seperti capung, kupu, kumbang, juga tongkeret untuk makanannya. Ukuran Alap-Alap Capung ini tidak lebih dari 15 cm, sebuah ukuran yang sangat kecil untuk ukuran burung falcon atau carnivora, hingga disebut alap-alap terkecil.

"Alap-alap Capung adalah burung yang mempunyai paruh, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur. Alap-alap ini merupakan burung karnivora terkecil di dunia. Alap-alap capung dapat ditemukan di Asia Tenggara. Ukurannya rata-rata sebesar 15 cm dengan berat 35 gram," jelasnya.

Lanjutnya, dalam IUCN (The International Union for Conservation of Nature) keluarga falcon terkecil ini masuk dalam status resiko rendah atau LR (Low Risk). Sedangkan dalam CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) masuk dalam Appendix II, yang artinya daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan. Oleh karenanya, perlu ada perlindungan satwa di wilayah pegunungan Sanggabuana.

"Dalam jajaran pegunungan Sanggabuana adalah sebuah kawasan hutan lindung di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Bogor dan Cianjur. Alih fungsi lahan hutan, pertambangan, juga perburuan liar mengancam kelestarian ekosistem di satu-satunya hutan di Kabupaten Karawang ini, jadi harus segera ada penetapan perlindungan satwa pegunungan ini,"tandasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews