Imigrasi Belakang Padang Rapat Persiapan Pembukaan Gerbang Wisman

Imigrasi Belakang Padang Rapat Persiapan Pembukaan Gerbang Wisman

Rapat Persiapan Imigrasi Belakang Padang.

Batam - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang melaksanakan kegiatan rutin rapat Tim Pengawasan Orang Asing di Hotel Asialink Batam, Kamis (18/3/2021).

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang melibatkan instansi di Belakang Padang.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Wahyu Gumilang mengatakan, kegiatan ini membahas beberapa isu terkini terkait orang asing.

Pertama dalam waktu dekat akan dibukannya destinasi wisata di Kepulauan Riau dengan jumlah pengunjung terbatas dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Point kedua yaitu kerawanan kondisi perariran, serta perlunya sinergitas antar instansi dalam pengawasan maupun penegakan hukum dalam menghidupkan perekonomian masyarakat yang jatuh akibat pandemi,” ujar Wahyu.

Pada kesempatan itu, Lurah Tanjung Sari, Amir mengatakan, harus ada perhatian serius terkait kapal MT Sharaz yang karam di perairan Pulau Sambu.

Kapal tersebut karam karena sempat bertabrakan dengan MV Samudra Sakti 1 berbendera Indonesia, Senin (11/5/2020). “Karena ada potensi gangguan ekosistem, ekonomi dan keamanan,” ujarnya.

Kelurahan Pemping juga menyampaikan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui teritorial Indonesia, sehingga beberapa kali ditangkap oleh Marine Singapura.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kepri, Friece Sumolang mengatakan saat pandemi Covid-19, terjadi pembatasan lalu lintas orang untuk keluar masuk wilayah Indonesia. Hal ini membuat Kantor Imigrasi Belakangpadang yang berbatasan dengan wilayah negara lain memiliki kerawanan.

“Kerawanan ini berupa pelanggaran keimigrasian maupun pelanggaran hukum lain,” ujar Friece.

Pertemuan tersebut juga mengenai rencana untuk pembukaan wisata di beberapa destinasi wisata di era new normal. Rencana ini menurutnya harus disikapi dengan pengawasan yang optimal.

“Supaya tidak menimbulkan hal-hal negatif terhadap lingkungan sekitar maupun keamanan dan pertahanan negara,” kata dia.

Mengenai kegiatan labuh jangkar yang banyak dilakukan di perairan di wilayah Belakangpadang, menurutnya perlu ada satgas yang bertugas untuk mengawasi kegiatan tersebut. “Perlu pengawasan dengan baik,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews