BLE Diluncurkan, Pengguna Jasa Logistik di Batam Bisa Dapat Keuntungan Ini

BLE Diluncurkan, Pengguna Jasa Logistik di Batam Bisa Dapat Keuntungan Ini

Menkeu Sri Mulyani dan Menko Marves Luhut Panjaitan saat persemian BLE di Batam. (Foto: ist)

Batam - Pemerintah telah meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE).

Dengan diresmikannya platform single entry ini, maka Auto Gate System di Pelabuhan Batuampar terintegrasi dengan Tempat Penimbunan Sementara (TPS).

“TPS ini milik Bea Cukai, setelah BLE diluncurkan maka secara resmi beroperasi,” ujar Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, Kamis (18/3/2021).

Rudi menyampaikan, ia akan mendukung BLE dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur di pelabuhan Batu Ampar. Begitu juga dengan kesiapan perkuatan SDM-nya.

“Tahun ini kita sedang melakukan pengembangan pelabuhan, khususnya di dermaga utara, dan rencana pengembangannya akan selesai pada tahun 2022 mendatang, begitu juga dengan beberapa bangunan di sekitar pelabuhan akan ditata,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris, mengemukakan, terkait dengan penerapan otomasi melalui Auto Gate System ini, diharapkan dapat menjawab keluhan para pengguna jasa yang selama ini harus mengantre panjang di pos pemeriksaan Bea Cukai saat kegiatan bongkar muat sedang padat di Pelabuhan Batu Ampar.

Selain itu, kata Nelson, Auto Gate System ini juga dapat meningkatkan sistem keamanan pelabuhan karena tak semua kendaraan dapat bebas lalu lalang di Pelabuhan yang telah menerapkan ISPS Code ini.

“Sehingga dengan penerapan Auto Gate System ini, ISPS Code juga kita jalankan,” kata dia.

BLE merupakan platform yang dibangun oleh Bea Cukai Batam yang terintegrasi dengan sistem milik CIQP dan sistem B-SIMS (Batam Seaport Information Management System) yang dibangun BP Batam untuk mempermudah pengurusan layanan perizinan dalam satu platform.

Dengan penerapan BLE, maka pengguna jasa hanya perlu melakukan pengurusan data tunggal untuk layanan jasa kepelabuhanan, sehingga intensitas tatap muka dengan petugas dapat diminimalisir dan waktu pelayanan menjadi lebih efisien.

“Pengintegrasian B-SIMS, Auto Gate System dan TPS Online bertujuan untuk mempercepat alur masuk dan keluar barang di Pelabuhan. Diharapkan dengan berjalannya digitalisasi ini maka akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jasa sehingga kami harap dapat menstimulus perekonomian khususnya penurunan tarif logistik,” jelasnya.

Nelson menjelaskan bahwa pengembangan sarana dan prasarana Auto Gate System demi mendukung implementasi Batam Logistic Ecosystem telah dilakukan sejak November 2020 lalu.

Gate otomatis telah dipasang (gate in dan gate out) serta telah dilakukan uji coba dengan sistem TPS Online milik Bea Cukai Batam sejak Januari hingga Maret 2021. Sosialisasi kepada pengguna jasa baik dari kalangan perusahaan bongkar muat dan perusahaan pengurusan jasa kepabeanan untuk menggunakan web service B-SIMS juga telah dilakukan beberapa tahap.

“Pengguna jasa akan menggunakan B-SIMS sebagai portal pengeluaran dan pemasukan barang dari dan ke Pelabuhan. B-SIMS juga terintegrasi dengan sistem TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar,” imbuhnya.

Salah satu layanan yang dapat diakses pengguna jasa melalui platform BLE adalah kegiatan ship to ship/ floating storage unit (STS/FSU).

Nelson menjelaskan, pengurusan layanan STS/FSU yang sebelumnya memakan waktu tiga hari, kini dengan implementasi BLE dapat diperpendek menjadi satu jam saja di masing-masing instansi dengan catatan pengguna jasa telah melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

“Kalau dokumen yang diunggah pengguna tidak lengkap, maka proses layanan akan otomatis terhenti,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews