Empat Menteri Resmikan Batam Logistic System, Ini Keunggulannya

Empat Menteri Resmikan Batam Logistic System, Ini Keunggulannya

Menkeu Sri Mulyani dan Menko Marves Luhut Panjaitan saat persemian BLE di Batam. (Foto: ist)

Batam - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menko Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD dan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, dan Mendag M Lutfi meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE), di Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (17/3/2021).

Dalam sambutanya, Luhut menyampaikan kehadiran BLE ini sebagai keinginan untuk transparansi dan mempercepat proses perizinan. “Sistem ini membuat semua terintegrasi,” ujar Luhut.

Menurutnya dengan sistem ini, persoalan panjang mengenai logistik bisa terselesaikan. BLE ini disebutkan Luhut merupakan bagian National Logistic Ecosystem (NLE).

Pihaknya menargetkan ada 8 pelabuhan di Indonesia yang menggunakan sistem seperti ini.“Saya juga sudah sampaikan ke ibu Ani (Menkeu Sri Mulyani), agar pelabuhan udara bisa juga digunakan sistem ini,” katanya.

Menkeu, Sri Mulyani menjelaskan  Indonesia memiliki biaya logistik yang sangat tinggi, dibanding negara ASEAN yang lain. Padahal Batam bertetangga dekat dengan negara lain.

“Di Batam kurang lebih sejam naik speedboat, jadi yang namanya tetangga itu dekat sekali,” katanya.

Sri mengatakan jika di Indonesia, biaya logistik yang dikeluarkan 23,5 persen, sementara negara tetangga seperti Malaysia mengeluarkan biaya logistik sebesar 13 persen. “Jadi maka kita langsung tahu, kita langsung tahu dari biaya logistik tinggi,” kata dia.

Menurutnya hal itu perlu dibenahi, agar tidak perlu mengeluarkan lebih banyak dana untuk investasi. Serta perlu melakukan berbagai langkah, sebagai daya kompetitif di bidang logistik.

“Kita tidak hanya melakukan promosi investasi, investor melihat open for bussiness, tidak hanya lip service,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews