Luncurkan 3 Game Baru, Gekrafs Bangkitkan Industri Game Lokal Kepri

Luncurkan 3 Game Baru, Gekrafs Bangkitkan Industri Game Lokal Kepri

Peluncuran tiga game baru karya pengembang game asal Kepri.

Batam, Batamnews - Industri game merupakan industri digital yang sangat menjanjikan. Namun sayangnya, sektor industri ini masih dikuasai oleh pengembang dari luar Indonesia.

Ketua Gerakan Kreatif Nasional (Gekrafs) Kepulauan Riau, Stephane Gerald Martogi Siburian menyebutkan industri game memiliki kontribusi pendapatan 10 hingga 20 kali lipat lebih besar dibandingkan industri musik dan film digabung dalam dua dasawarsa terakhir.

Indonesia di sisi lain sebagai sebuah pasar yang cukup potensial juga mencatatkan angka ratusan juta dolar di tahun 2020 lalu. 

"Namun dari angka tersebut game lokal hanya memiliki kurang dari 3% nya saja. Apa artinya? Industri game indonesia masih dikuasai oleh pemain asing," kata dia, Senin (15/3/2021).

Pria yang akrab disapan Steven ini menyebutkan kaum muda di Batam sudah menangkap peluang industri kreatif ini dengan terbentuknya Komunitas Game Developer Batam sejak 2018.

Komunitas itu kini sudah memiliki 100 anggota dengan tujuan sebagai wadah kolaborasi untuk menciptakan game lokal berkualitas dan membangkitkan industri game di provinsi Kepulauan Riau. 

"Mereka sejalan dengan misi Gekrafs Kepri. Kami ingin berkolabrosi menjadi konektor industri kreatif di Kepri melalui program variatif untuk memberdayakan industri kreatif tersebut secara nyata dan terukur," ujarnya.

Gekrafs Kepri yang baru terbentuk tahun ini pun sudah memulai beberapa program nyata untuk membantu industri kreatif di beberapa subsektor.

Salah satu usaha kolaborasi tersebut diwujudkan dalam acara Riau Islands Game Show 2021 pada akhir pekan lalu. Acara ini mendapat dukungan secara antusias dari berbagai pihak dan pemangku kebijakan, baik pemerintah, pengusaha dan asosiasi terkait.

"Konsepnya pameran terbuka, dimana panitia berusaha mengundang beberapa studio dan kampus di Kepri yang telah memiliki produk game baik di tingkat pengembangan maupun di tahap rilis dan monetisasi," papar Steve. 

Selain pameran, ada juga talk show tentang industri game dan juga tidak lupa perilisan 3 game lokal yaitu Leturn : Defense of Magic dari Dream Studio, Who is He : Let Me Out dari 4Happy Studio dan Armaegis, semua game merupakan asli produk Kepri.

"Kami akan terus menindaklanjuti program ini dengan nantinya membuka sebuah bootcamp atau pelatihan untuk orang yang tertarik mengembangkan game sendiri dan serius membuat game sebagai pekerjaan," pungkas Steve.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews