Serius Garap PAD Labuh Jangkar, Ansar Bentuk Satgas Pengawas

Serius Garap PAD Labuh Jangkar, Ansar Bentuk Satgas Pengawas

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad rapat terkait potensi PAD labuh jangkar. (Foto: Sutana/Batamnews)

Tanjungpinang - Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan bahwa potensi PAD dari jasa labuh jangkar bisa dioptimalkan untuk pembangunan daerah.

 

"Niat bersama kita satu, yaitu ingin membangun daerah lebih cepat. Oleh karena itu dengan tambahan fiskal yang kita dapatkan, akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur investasi serta mendorong investasi masuk sehingga bermanfaat untuk masyarakat," ucapnya, Jumat (12/3/2021).

Ansar siang itu memimpin Rapat Koordinasi Pembentukan Satgas Pengawas Pelaksanaan Labuh Jangkar di Wilayah Provinsi Kepri di Kantor Gubernur di Dompak, Tanjungpinang.

Ia menguraikan bahwa beberapa hari yang lalu dirinya bertemu Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.

Selain itu juga ada Deputi Menko Marves serta Penasihat Khusus Menko Marves Marsetio. Pembahasan terkait tindak lanjut jasa labuh jangkar.

"Bapak Menko pesan kepada saya, bahwa di daerah kita harus membentuk Satgas guna penertiban kapal-kapal yang berlabuh berada diluar kawasan jasa labuh jangkar. Beliau juga sampaikan bahwa tidak ada satupun boleh terutama kapal asing berlabuh di luar labuh jangkar. Semua wajib melabuhkan labuh jangkarnya dititik yang telah ditetapkan," tuturnya.

Menindaklanjuti hal itu, ia pun telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan penyusunan draft awal Pembentukan Satgas Pengawas Pelaksanaan Labuh Jangkar di Wilayah Provinsi Kepri.

"Kemarin kita susun SK Satgas labuh jangkar. Kita sampaikan dahulu. Nanti ada unsur belum masuk mohon pendapat dan saran. Karena labuh jangkar ini merupakan aktivitas  yang baru pertama kali kita lakukan, maka terus kita lakukan evaluasi dan penyempurnaan kedepannya. Jika telah sempurna pada Kamis (18/3/2021) nanti akan kita serahkan ke Menko Marves ketika datang ke Batam," katanya.

Menurut Ansar Pemerintah Pusat melalui Menko Marvest sangat mendukung daerah untuk bertindak kreatif dan inovatif dalam menggali sumber pendapatan baru untuk menambah pendapatan asli daerah.

“Pesan pak Menteri sebanyak apapun potensi laut, gunakan dan optimalkan kebermanfaatannya untuk daerah.  Karena pusat sudah berikan dukungan, maka kita juga  harus cepat bertindak,” ujarnya.

Potensi PAD dari labuh jangkar

Pada kesempatan ini Ansar Ahmad kembali menyampaikan potensi yang bisa didapatkan dari aktivitas labuh jangkar di Kepri ini karena dalam hitungan harian saja ada 350 sampai 400 kapal yang melintas selat malaka.  

Dari jumlah tersebut lanjutnya, jika 5 persen saja atau 20 kapal dengan bobot 50.000 GT memanfaatkan jasa labuh jangkar, maka potensi yang kita dapatkankan adalah 1 juta GT perhari.

Jika kalikan dengan Rp 700,- yang mejadi hak pemerintah Daerah, maka dalam satu hari kita bisa mendapatkan Rp700 juta atau Rp200 miliar setahun.

“Saya yakin kalau kita  bisa tertibkan kapal yang labuhnya diluar area labuh jangkar maka maka penghasilan kita bisa lebih dari itu. Bahkan bisa meningkat 10 persen saja maka akan ada tambahan fiskal Rp400 miliar pada APBD kita,” ungkapnya.

Strategi Pemprov Kepri

Kedepan, untuk menambah daya tarik agar kapal-kapal yang melewati Selat Malaka ini mau menggunakan ruang laut di Kepri untuk melabuhkan kapalnya, Ansar akan melakukan pertemuan khusus dengan para operator jasa labuh untuk mendengarkan masukan. Ia ingin menjadikan wilayah jasa pungut ini kompetitif dibandingkan dengan negara tetangga.

“Kita akan rapat khusus dengan para operator jasa labuh ini, kita minta mereka untuk perluas jangkauan pasarnya, apa problem di birokrasi akan kita bantu, dan akan kita bersama rumuskan strategi-strategi apa yang dapat menarik minat para pemilik kapal agar mau melabuhkan kapalnya di daerah labuh jangkar yang telah kita tetapkan,” tutupnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews