Waduk Sei Bati Karimun Mengering, PDAM Terpaksa Gilir Pelayanan

Waduk Sei Bati Karimun Mengering, PDAM Terpaksa Gilir Pelayanan

Waduk Sei Bati, Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Salah satu sumber air bersih milik PDAM Tirta Mulia Karimun, yakni Waduk Sei Bati berkurang drastis volumenya.

Instensitas hujan yang minim, membuat persediaan air baku di waduk Sei Bati terancam mengering.

Permukaan waduk berkurang mencapai 2 meter. Proses produksi air mengalami penyusutan mencapai 50 persen.

Kepala Bagian Teknis Perumda Tirta Mulia Karimun Karimun, Irwanto mengatakan air baku di Waduk Sei Bati tidak cukup untuk bisa mengoperasikan pompa yang ada.

"Kami belum bisa mengoperasikan pompa karena kekeringan," kata Irwanto, Jumat (12/3/2021).

Sejumlah pelanggan Tirta Mulia Karimun terdampak. Air tidak tidak lancar mengalir seperti biasanya.

Tirta Mulia Karimun Karimun yang mengelola air baku tersebut harus melakukan rationing atau penggiliran distribusi air. Hal itu telah dilakukan sejak beberapa hari yang lalu.

Bahkan, pihak PDAM juga telah melakukan upaya penyuplaian air ke Waduk Sei Bati dengan jumlah 50 liter perdetik.

"Sementara itu, untuk mengantisipasi pelayanan pada masyarakat, kami menggunakan water intakes dari Waduk Setani dengan 50 liter air per detik. Dan itu telah kami lakukan sejak tiga hari yang lalu," ucapnya.

Kendati demikian, produksi pengolahan air di waduk Sei Bati tetap belum berjalan dengan normal.

PDAM berencana menyuplai air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pongkar.

"Meskipun running selama 24 jam, itu pun tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga akan dilakukan suplai air dari pengelolaan air dari Pongkar," ujar Irwan.

PDAM hanya bisa mendistribusikan air ke pelanggan pada jam-jam tertentu saja.

"Masyarakat pelanggan dapat menampung air jika air mengalir dan dapat menggunakan air sehemat mungkin selama beberapa hari air tidak mengalir," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews