5 Negara Besar Rayu Indonesia Beli Pesawat Tempur Tercanggih, TNI AU Pilih Mana?

5 Negara Besar Rayu Indonesia Beli Pesawat Tempur Tercanggih, TNI AU Pilih Mana?

F-16 Viper yang ditawarkan Amerika ke Indonesia. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Sejumlah perusahaan pesawat tempur dunia gencar melakukan pendekatan kepada Indonesia untuk program menggantikan F-5 Tiger II yang mulai uzur dari Skadron 14 TNI AU.

Selain Sukhoi milik Rusia dan F-16 dari AS, tiga negara lain juga ikut menawarkan produk unggulannya masing-masing. Mulai dari JAS-39C/D Gripen (Swedia), Eurofighter Typhoon (Inggris), dan Dassault Rafale (Prancis).

Sebelumnya, TNI AU telah menunjuk produsen pesawat tempur Rusia, Sukhoi untuk menggantikan F-5 Tiger II yang mulai uzur. Indonesia telah memilih Su-35 untuk menambah daya gempur sekaligus mengamankan wilayah udara dari penyusupan pesawat asing.

Namun, penunjukan tersebut tak lantas membuat Lockheed Martin, perusahaan pembuat pesawat F-16 Fighting Falcon patah arang. Mereka semakin gencar mempromosikan jet tempur terbarunya kepada Indonesia.

Jet tempur ini merupakan varian terbaru yang akan diproduksi pertama kalinya jika Indonesia setuju untuk membelinya. Alhasil, Indonesia bakal menjadi negara pertama dan satu-satunya di dunia yang mempergunakan sistem radar terbaru dan tercanggih.

"Indonesia sudah punya tradisi panjang terbangkan F-16. Dan Viper adalah mode; terbaru yang ditawarkan Amerika Serikat kepada Indonesia," ujar Duta Besar AS, Robert O Blake dalam jumpa persnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (7/10/2015) lalu.

Blake menjelaskan, pesawat ini dapat memberikan banyak keunggulan dan kelebihan dibandingkan varian sebelumnya. Radar jenis AESA yang bisa mendeteksi pergerakan di udara maupun di darat.

"Radarnya yang canggih bisa digunakan untuk memerangi illegal fishing dan illegal logging dari udara," terangnya singkat.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis F-16 Lockheed Martin, Randy Howard. Bahkan, dia yakin pesawat varian terbaru ini bakal menyingkirkan semua kompetitor, termasuk Sukhoi.

"Varian ini punya radar aktif. Siapa lagi yang punya radar aktif sebaik dan secanggih kami, saya yakin kompetitor lain tidak ada," ucapnya yakin.

Meski demikian, TNI Angkatan Udara menyatakan tak akan menghentikan rencana pembelian pesawat Su-35 dari pabrikan Rusia, Sukhoi. TNI AU beralasan, jet tempur Su-29 dan Su-30 yang sudah dimiliki adalah faktor yang membuat mereka tak mau berpaling ke produk lainnya.

"Enggak, plan (rencana) sudah Sukhoi. Mungkin alasannya apa, banyak alasan. Tapi yang pertama adalah kesinambungan dalam pemeliharaan. Sebelumnya sudah ada Su-29/30 jadi dengan punya Su-35 kan sistem berlanjut," papar Kadispenau Marsekal Pertama Dwi Badarmanto, Jumat (9/10/2015) dilansir merdeka.

Menurutnya, Sukhoi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jet tempur buatan negara-negara lainnya. Salah satunya adalah sistem persenjataan yang terpasang pada Sukhoi.

"Pada Sukhoi, sistem senjata lebih comfort (nyaman), lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Jadi, kami lebih memilih Sukhoi," tegas dia.

"Tapi kalau kebijakan pemerintah lain (melirik F-16, red) kami enggak tahu, tapi TNI AU sebagai pengguna tetap pilih Sukhoi 35," tutupnya.

(ind/bbs/merdeka)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews