NasDem Ungkap Tujuan Pertemuan Airlangga dan Surya Paloh

NasDem Ungkap Tujuan Pertemuan Airlangga dan Surya Paloh

Kongres Partai Nasdem.

Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan pertemuan di Pulau Kaliage Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan, pertemuan keduanya sebagai bentuk relasi kultural politik.

"Kunjungan Ketum PG (Partai Golkar) ke Kaliage bertemu Pak Surya adalah bentuk silaturahmi antara abang dan adik, sesama saudara. Kunjungan tersebut lebih pada relasi kultural karena begitulah selayaknya susaana perpolitikan kita dimana dialog dan rembuk menjadi kekuatan utama," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Rabu (10/3/2021).

Willy menyebut, bukan hal baru jika keduanya membicarakan sesuatu yang strategis. Sebab, kedua pihak sebelumnya juga sudah saling berkunjung.

"Partai Golkar datang ke Gondangdia dan NasDem datang ke Slipi. Jadi Pertemuan Kaliage untuk merawat kelenturan politik kita biar tidak semua menjadi formal dan kaku," ujar Willy.

Willy mengungkapkan, memang ada beberapa hal yang harus didiskusikan terkait konvensi Capres NasDem. Kata dia, sejarah mencatat Partai Golkar memiliki pengalaman konvensi di 2004. Maka, NasDem melihat hal itu suatu hal yang bersifat membangun frekuensi kedepan.

"Tukar pikiran dan musyawarah tentu penting untuk membangun frekuensi yang sama dalam menjalankan strategi politik untuk ke depan. Jadi ini baru warming up," kata pimpinan Baleg DPR RI itu.

Lebih lanjut, kata Willy, pembangunan koalisi adalah hal yang mutlak. Pasalnya ambang batas pencalonan presiden sebesar 20%. Sementara, NasDem baru memiliki sekitar separuh dari jumlah itu.

"Tentu terbuka opsi dengan parpol lain karena politik suatu yang dinamis, maka pekerjaan rumah dari konvensi adalah koalisi dengan mengedepankan komunikasi politik lintas parpol dan disanalah kekuatan Ketum kita Pak Surya Paloh," tutur Willy.

Bagi Willy, konvensi capres adalah instrumen sirkulasi kekuasaan yang transparan dan partisipatoris. Serta, melibatkan beberapa pihak di luar partai seperti lembaga survei dan opinion leader.

"Kalau kita mau objektif sebenarnya semua partai bisa saja menggunakan konvensi sebagai instrumen mereka, tetapi kenapa cuma NasDem, itulah poin pokok yang menjadi pembeda dimana Surya Paloh memiliki virtue untuk kepentingan yang lebih besar. Beliau rela mengorbankan egonya, serta visionernya untuk anak-anak bangsa yang di luar partai," tandas Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews