Pengguna TCA Masuk Batam Turun Drastis Sejak Januari 2021, Ini Sebabnya

Pengguna TCA Masuk Batam Turun Drastis Sejak Januari 2021, Ini Sebabnya

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny (Foto:ist/bisnis)

Batam - Pengguna program Travel Chain Arrangement (TCA) atau Reciprocal Green Lane (RGL) turun drastis jika dibandingkan dengan pengguna tahun lalu. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny.

“Penurunannya cukup drastis,” ujar Farchanny kepada Batamnews, Jumat (26/2/2021).

Ia menyebutkan, sejak Januari 2021 hingga saat ini, pengguna TCA hanya 1 orang. Padahal semenjak program ini diberlakukan hingga akhir tahun 2020, setidaknya ada puluhan Warga Negara Asing (WNA) yang menggunakan program tersebut.

Farchanny menjelaskan, penurunan pengguna TCA ini secara drastis karena Menteri Hukum dan HAM menerbitkan larangan sementara orang asing masuk ke wilayah Indonesia karena Covid-19.

“Masih bisa masuk (Indonesia) tapi ada pengecualian bagi WNA tertentu,” kata dia.

Sementara itu, pihaknya masih melayani kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan Singapura. Ia menyebutkan, kedatangan PMI melalui pelabuhan di Batam rata-rata berjumlah 150 orang. Untuk penanganannya dilakukan bersama dengan Pemerintah Kota Batam.

“Mereka karantina di RSKI Galang, jika disana penuh maka bisa menggunakan Rusunawa Pemko Batam,” sebutnya.

Para PMI yang tiba di Batam, didominasi oleh PMI yang ingin pulang ke tanah air secara mandiri. Setelah menjalani masa karantina, mereka kemudian diperbolehkan pulang menuju kampung halaman masing-masing.

“Mereka juga pulang masing-masing, ada yang ke Jawa Tengah, atau ke Jawa Timur,” pungkas Farchanny.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews