Menengok Dampak Gejolak Politik Myanmar ke Ekspor Indonesia

Menengok Dampak Gejolak Politik Myanmar ke Ekspor Indonesia

Pelabuhan (ilustrasi).

Jakarta - Myanmar tengah menghadapi gejolak politik dengan adanya kudeta militer terhadap pemimpin negaranya, Aung San Suu Kyi. Penahanan terhadap Suu Kyi hingga 17 Februari mendatang membuat kondisi sosial politik di Myanmar semakin memanas.

Tentunya, masalah ini berpengaruh terhadap hubungan Myanmar dengan negara lain, termasuk Indonesia. Selama ini, meski bukan menjadi mitra ekspor impor utama, gejolak politik Myanmar diprediksi bakal mempengaruhi ekspor Indonesia ke sana.

"Saya tidak bisa menduga, tapi kemungkinan besar, ya (berpengaruh). Kemungkinan besar akan mempengaruhi ekspor kita ke Myanmar dalam bulan-bulan berikutnya," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam keterangan pers, Senin (15/2/2021).

Adapun menurut catatan BPS, ekspor non migas Indonesia ke Myanmar mengalami peningkatan mencapai USD 38,2 juta (per Januari 2021). Nilai ini merupakan terbesar ke dua setelah capaian ekspor ke Thailand dengan nilai USD 60,4 juta.

Kendati, lanjut Suhariyanto, kontribusi ekspor Indonesia ke Myanmar tidak begitu besar jika dibandingkan dengan negara lain.

"Jadi ini untuk catatan saja, karena memang kontribusi ekspor kita tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan negara lain," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews