Masuk Daftar Kampus Abal-abal, GICI Sewa Yusril Ihza Mahendra

Masuk Daftar Kampus Abal-abal, GICI Sewa Yusril Ihza Mahendra

Kampus GICI Business School Batam. (Foto: IST)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kemenristek Dikti menonaktifkan 243 kampus karena dianggap bermasalah, salah satunya ialah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) GICI. Yayasan yang menaungi kampus tersebut keberatan.

Yayasan tersebut bernama Yayasan Nusa Jaya. Selaku pemilik perguruan tinggi, yayasan tersebut merasa keberatan dengan surat peringatan yang dilayangkan oleh Kemenristek Dikti.

"Alasan yang disampaikan oleh Kemenristek Dikti seakan mengada-ada. Karena yang diterima oleh yayasan baru surat peringatan tapi isinya berupa penonaktifan dan penghentian aktivitas perkuliahan," kata Prof Yusril Ihza Mahendra, selaku kuasa hukum STIE GICI di kantornya, 88@Office Tower Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2015).

Yusril juga menambahkan, kliennya tidak terima bila kampusnya dikatakan sebagai kampus abal-abal dan tidak memiliki landasan hukum. "Kalau dikatakan melanggar, tidak punya izin itu semua tidak benar. Lagipula, pihak Kemenristek hanya mengirim surat peringatan. Harusnya surat peringatan bukan langsung menonaktifkan," terangnya,

Dalam surat peringatan yang dikirimkan oleh Dikti kepada STIE GICI berisi untuk mencabut ijazah mahasiswa sebanyak 422, tidak menerima mahasiswa baru atau pindahan dan tidak diperbolehkan menyelenggarakan wisuda. Serta menutup perkuliahan di kota Bogor, Bekasi, Tangerang dan Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin penyelenggaraan.

Kemudian, Yusril merasa surat peringatan yang dilayangkan oleh Dikti akan menimbulkan kekhawatiran untuk masyarakat dan mahasiswa yang berkuliah di sana. Untuk itu, selaku kuasa hukum, Yusril menginginkan adanya pertemuan dengan Kemenristek Dikti terkait surat peringatan yang dikeluarkannya.

"Karena hal ini akan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat khususnya mahasiswa, kami ingin adanya pertemuan untuk berdialog dan mempertanyakan dasar hukum penonaktifan STIE GICI," pungkas Yusril.

Selain di Bogor, Tangerang dan Jakarta Selatan, GICI juga memiliki kampus di Batam. Di Batam juga tengah terjadi permasalah setelah S1 Ekonomi dinonaktifkan. 

Saat ini ratusan mahasiswa GICI di Batam juga tengah menunggu kepastian mengenai nasib mereka. Mereka yang semula kuliah S1 ternyata hanya menerima ijazah D3.

sumber: detikcom

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews