3 Remaja di Batam Tersangka Admin Grup WA Porno, Membernya Anak-anak

3 Remaja di Batam Tersangka Admin Grup WA Porno, Membernya Anak-anak

Polisi mengungkap kasus pornografi melibatkan anak-anak dan remajad di Batam. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Tiga remaja di bawah umur diamankan polisi karena menjadi admin grup whatsapp berisi konten porno. Konten berisi pornografi itu disebar di grup yang membernya puluhan orang.

Dir Reskrimun Polda Kepri, Kombes Arie Dharmanto menjelaskan, ketiga pelaku RA (14 tahun) , MZ (15 tahun) dan MP (18 tahun) menjadi tersangka.

Mereka merupakan admin grup WA yang bernama "Pap TT'.

Baca juga: Tiga Remaja Batam Admin Grup Pornografi Ditangkap Polisi

"Membernya berjumlah 51 orang, untuk menyebarkan video-video porno. Grup ini sudah sekitar kurang lebih dua tahun, yang diikuti sebanyak 51 member. Diduga kebanyakan membernya anak-anak,” ujar Arie, kepada wartawan, Senin (1/2/2021) sore.

“Di dalam grup tersebut disebarkan video dan foto-foto porno, yang beberapa videonya ada terlibat anak-anak,” kata Arie.

Total video yang sudah diperiksa oleh pihak penyidik di dalam grup tersebut ada sebanyak 80 video dan 61 foto dengan total keseluruhan sebanyak 141 file.

Untuk penyelidikan sementara, kemungkinan video-video serta foto-foto tersebut juga dijual ke grup-grup lainnya.

“Itu yang masih kami duga, kami akan mendalami lagi karena itu diduga akan terjadi,” ungkap Arie.

 

Oknum fotografer mesum di Batam jadi member

Rahadi Syaputra, salah satu tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur juga menjadi member grup ini. Rahadai sebelumnya mencuri perhatian publik di Batam.

Oknum fotografer itu ditangkap polisi setelah ketahuan mencabuli model-modelnya yang rata-rata di bawah umur. Rahadi diketahui sudah meniduri lebih dari 10 modelnya. Dua diantaranya hamil.

Kombes Arie menjelaskan bahwa, mereka mengungkap kasus ini setelah melakukan penelusuran dari kasus fotografer.

Dari penelusuran tersebut, didapat bahwa Rahadi masuk dalam grup tersebut.

Baca juga: Rahadi, Fotografer Predator Seks Terancam Kebiri Kimia

“Dari salah satu korban yang menjadi model, ada di dalam grup ini. Jadi kami kembangkan dari situ, juga tidak berkemungkinan juga ada di grup-grup lain,” ungkap Arie.

Arie menegaskan, kasus ini bentuk pencegahan mengantisipasi hal serupa tidak melebar kemana-mana.

“Ini juga merupakan kelengahan para orangtua. Harus menjadi koreksi serta evaluasi dalam mengawasi anak,” kata Arie.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews