Batam - Penghuni Rumah Tahanan Kelas IIA, Kota Batam, Kepulauan Riau, melebihi kapasitas. Per Januari 2021, persentasenya ada di angka 130 persen atau tiga kali dari batas daya tampung normal.

Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Yan Patmos mengatakan, daya tampung rutan hanya untuk 478 warga binaan atau tahanan saja. Namun saat ini, ada sebanyak 1.030 tahanan yang menghuni rutan tersebut.

Menurutnya, overkapasitas penghuni rutan ini harus menjadi perhatian bersama. Terlebih, sekarang dalam masa pandemi Covid-19.

"Memang perlu dicarikan solusinya, tetapi sekarang bukan saatnya kita mengeluh, tetapi saatnya kita semua bergandengan tangan saling membantu untuk melewati ini. Mengingat saat ini kita sedang di masa pandemi," kata Yan Patmos kepada Batamnews, pekan ini.

Bulan ini pihaknya sudah mengajukan pemindahan sebagian tahanan yang status hukumnya sudah inkrah agar dikirim ke lembaga pemasyarakatan yang ada di Kepri.

Total yang dipindahkan pada tahap pertama ini ada 100 orang tahanan. Pemindahan akan dilakukan secara bertahap.

"Ini ada 100 tahanan yang mau kita pindahkan, sebelum dipindahkan mereka menjalani rapid test dahulu sebagai salah satu syarat pemindahan," kata Yan Patmos.

Dalam proses pemindahan ini, pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran Dinas Kesehatan Kota Batam yang sudah turun tangan membantu sejumlah persyaratan pemindahan yang diperlukan.

Petugas Rutan Kelas IIA, Kota Batam.

Salah satunya telah menyediakan tenaga medis dan alat rapid test gratis untuk para tahanan yang akan dikirimkan ke lapas.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan rapid test kepada seluruh tahanan, khususnya tahanan yang baru masuk. Semua protokol kesehatan bagi penghuni rutan diterapkan sedemikian ketat oleh pihaknya. 

Hal ini dia lakukan untuk mencegah permasalah baru yang timbul karena overkapasitas ini, yang rentan menjadi klaster penularan virus corona.