Teror Pembunuhan Sadis

Ini Dugaan Alasan Pelaku Membunuh Bocah 9 Tahun Secara Sadis

Ini Dugaan Alasan Pelaku Membunuh Bocah 9 Tahun Secara Sadis

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kasus pembunuhan dengan cara keji kembali menimpa seorang bocah tak berdosa. Belakangan diketahui, korban yang bernasib nahas itu adalah Putri Nur Fauziah, gadis kecil yang usianya baru sembilan tahun.

Kasus ini terungkap setelah salah seorang warga menemukan jasad anak malang ini di dalam sebuah kardus yang diikat tali dekat tempat sampah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Saat kardus itu dibuka, jasadnya ditemukan dalam kondisi kaki tertekuk dan tangan terikat.

Kuat dugaan bocah berambut sebahu ini mengalami serangkaian penyiksaan yang cukup berat sebelum akhirnya tewas dengan cara tragis. Ini dipastikan tim penyidik saat menemukan Putri dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mulut dilakban. Tak hanya itu, polisi juga menemukan adanya luka cekik di leher, lebam di sekujur tubuh, dan dipastikan pelaku juga memperkosa korban.

Menanggapi hal tersebut, Psikolog Universitas Pancasila, Aully Grashinta yakin, cara sadis itu sengaja dilakukan pelaku untuk menutupi aksi kejinya.

"Biasanya ya karena ada rasa takut ketahuan kalau si korban dibiarkan hidup. Ia (pelaku) tau risikonya kalau si korban dibiarkan hidup. Jadi cara yang paling mudah ya dibunuh," ujarnya dilansir viva.

Namun demikian, hal itu mesti diselidiki terlebih dahulu apakah korban meninggal lalu diperkosa, atau diperkosa dulu lalu dibunuh.

"Sebab pada beberapa kasus ada kelainan jiwa yang membuat seseorang juga memilih memperkosa korban yang sudha meninggal. Tapi kalau diperkosa dulu baru dibunuh, ada kemungkinan si pelaku tidak mau aksinya diketahui orang atau malah secara tak sengaja menyebabkan korban meninggal saat terjadi perkosaan," ucap wanita yang akrab disapa Shinta tersebut.

Jika memang motif pembunuhan ini hanya karena kepuasan seksual, lanjut Shinta, pelaku kemungkinan memiliki kelainan.
     
"Intinya orang ini begitu sadis sehingga tega menghabisi nyawa anak kecil hanya untuk kepuasan seksual jika memang itu motifnya. Karena ini anak di bawah umur biasanya tidak berdaya untuk melawan orang dewasa, jadi perlakuan agresif orang dewasa sangat mungkin menyebabkan mereka terluka bahkan tewas," bebernya.

"Perlu alasan yang cukup kuat sehingga pelaku memutuskan untuk membunuh korbannya."

(ind/viva)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews