Sri Mulyani: RI Butuh Setahun Untuk Herd Immunity Covid

Sri Mulyani: RI Butuh Setahun Untuk Herd Immunity Covid

Instagram.com/@smindrawati

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia setidaknya butuh setahun untuk memenuhi kaidah kekebalan kelompok atau herd immunity.

Melansir CNBC International, Senin (25/1/2021), Menkeu mengatakan hal ini pada sebuah sesi dalam World Economic Forum (WEF) yang kali ini diadakan secara virtual. Selain itu ia juga menegaskan bahwa pemerintah perlu untuk terus mengeluarkan stimulus untuk pertumbuhan ekonomi di masapandemi.

"Kami melihat bahwa pandemi tidak menurun, dan kami perlu terus mewaspadai hal itu," tegas Sri Mulyani.

Indonesia meluncurkan program vaksinasi Covid-19 awal bulan ini setelah menyetujui penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China.

Sri Mulyani mengatakan perkiraan konservatif oleh para ahli menunjukkan Indonesia membutuhkan sekitar 15 bulan untuk memvaksinasi sekitar 180 juta orang untuk mencapai herd immunity.

Herd immunity Itu terjadi ketika 70% orang dalam suatu populasi mengembangkan perlindungan terhadap penyakit sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi menyebar dengan mudah.

Tapi Presiden Joko Widodo ingin "mempercepat" proses itu untuk mencapai herd immunity dalam waktu 12 bulan yang merupakan "tugas berat" mengingat penyebaran geografis negara, kata Sri Mulyani. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan sekitar 250 juta penduduk yang tersebar di ribuan pulau.

Selain itu, untuk mengejar target ini Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan memprioritaskan pengeluaran untuk vaksin, serta dukungan berkelanjutan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan usaha kecil.

Ia menambahkan bahwa pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 5,7% dari produk domestik bruto tahun ini, lebih rendah dari defisit tahun lalu sebesar 6,1% dari PDB.

Menkeu yang juga pernah menjadi managing director bank dunia ini mengatakan bahwa Indonesia telah melewati pukulan ekonomi dari pandemi "relatif baik" dibandingkan dengan banyak negara di kawasan dan di antara kelompok ekonomi G-20.

"Perekonomian diperkirakan akan berkontraksi sekitar 2,2% 'paling dalam' pada tahun 2020, sebelum pulih ke pertumbuhan sekitar 5% tahun ini," tambahnya.

Hingga saat ini angka Covid-19 di Indonesia masih terus meninggi, dengan catatan jumlah kasus mencapai 989 ribu dengan 27 ribu lebih kematian.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews