Ekspor Kepri Malah Meningkat di Masa Pandemi Covid-19

Ekspor Kepri Malah Meningkat di Masa Pandemi Covid-19

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Kegiatan ekspor di Provinsi Kepri pada bulan Desember 2020 di saat pandemi Covid-19 justru mengalami kenaikan bila dibanding November 2020 lalu. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat kenaikan itu mencapai 2,80 persen, dari US$ 1.132,58 juta menjadi US$ 1.164,32 juta.  

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor di Kepri juga mengalami kenaikan sebesar 6,61 persen, yaitu dari US$ 1.092,13 juta menjadi US$ 1.164,32 juta.  

"Kenaikan nilai ekspor Desember 2020 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor migas yang mencapai 6,60 persen dan sektor nonmigas mencapai 2,01 persen," kata Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Senin (18/1/2021). 

Sudibyo menjelaskan kenaikan nilai ekspor Desember 2020 dibanding Desember 2019 juga didominasi oleh naiknya ekspor sektor nonmigas yang mencapai sekitar 19,70 persen. 

Namun bila dilihat dari total ekspor kumulatif bulan Januari-Desember 2020 Provinsi Kepri sebesar US$ 12.006,08 juta. Sementara ekspor kumulatif Januari-Desember 2019 mengalami penurunan sebesar 6,13 persen yaitu dari US$ 12.789,65 juta menjadi US$ 12.006,08 juta. 

"Turunnya nilai ekspor Januari-Desember 2020 didominasi oleh turunnya ekspor kumulatif sektor migas sebesar 38,20 persen," ungkapnya. 

Ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar selama Januari-Desember.2020 adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85) mencapai US$ 3.810,98 juta dengan peranan terhadap ekspor nonmigas sebesar 38,99 persen. 

Selama Januari-Desember 2020, Singapura menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar hingga mencapai US$ 3.171,02 

juta dengan peranannya sekitar 32,44 persen. Di samping itu juga menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai US$ 1.819,83 juta dengan peranannya sebesar 81,52 persen. 

Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau Januari-Desember 2020 terbesar adalahmelalui Pelabuhan Batu Ampar US$ 5.455,61 juta, diikuti Pelabuhan Sekupang US$ 1.861,35 juta, Pelabuhan Kabil/Panau US$ 1.349,07 juta; Pelabuhan Tarempa US$ 1.050,93 juta, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$ 996,81 juta.  

"Peranan kelima Pelabuhan tersebut terhadap ekspor Januari-Desember 2020 mencapai 89,24 persen," ujar Sudibyo.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews