Menkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 ke 1,6 Juta Tenaga Kesehatan Selesai Februari

Menkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 ke 1,6 Juta Tenaga Kesehatan Selesai Februari

Budi Gunadi Sadikin.

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menargetkan, vaksinasi Covid-19 tahap awal kepada tenaga kesehatan dapat rampung pada Februari 2021. Adapun program vaksinasi virus corona rencananya akan dimulai pada pekan depan.

"Tahap pertama yang 1,6 juta tenaga kerja kesehatan ini kami rencanakan selesai di bulan Januari dan Februari," katanya dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).

Setelah tenaga kesehatan sudah selesai, maka tahapan berikutnya yakni, vaksinasi kepada 17,4 juta tenaga layanan publik. Selanjutnya, 21,5 juta masyarakat dengan usia lanjut.

"Kami harapkan bisa kita mulai di bulan maret atau April tahun ini juga," ucapnya.

Kendati begitu, Budi mengakui, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar target vaksinasi Covid-19 tercapai. Dia meminta seluruh Puskesmas, rumah sakit dan klinik segera mendaftar ke aplikasi P-Care BPJS.

"Karena kalau belum mendaftarkan, akan sulit bagi mereka untuk bisa melayani vaksinasi ini. Terutama untuk mencatat dan menangani kalau ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI," jelasnya.

Selain itu, dia mengingatkan, seluruh Puskesmas apabila kekurangan fasilitas lemari es atau cold chain untuk menyimpan vaksin. Menurut dia, puskesmas dapat memintanya kepada Dinas Kesehatan terdekat atau Kementerian Kesehatan agar dapat langsung ditangani.

"Kalau perlu juga bisa dikirimkan ke Twitter sama Instagram-nya saya atau Facebook-nya saya supaya kami bisa cepat menangani," tutupnya.

Seperti diketahui, vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah mulai didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan pendistribusian tersebut bertujuan untuk menjamin ketersediaan vaksin yang merata.

Wiku menegaskan vaksin yang sedang didistribusikan akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dia juga memastikan bahwa vaksin akan disuntikkan setelah mendapat Emergency Use of Authorization (EUA) atau izin darurat dari BPOM.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews