Banjir Kepung Batam, Apa Solusi Wali Kota Rudi?

Banjir Kepung Batam, Apa Solusi Wali Kota Rudi?

Wali Kota Batam Rudi meninjau akses menuju Flyover Madani yang terendam banjir. (Foto: ist)

Batam - Cuaca ekstrem melanda Kota Batam, Kepulauan Riau memasuki awal tahun 2021. Dalam dua hari terakhir, hujan intensitas tinggi mengguyur Batam.

Akibatnya, banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah. Tak hanya di wilayah Pulau Batam, namun juga terjadi di kawasan pulau penyangga seperti Belakangpadang.

Menyikapi banjir yang terjadi, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rudi, mengaku akan melebarkan drainase.

Hal itu merujuk pada banjir yang menggenangi jalan protokol seperti jalan dari Nagoya menuju flyover Laluan Madani. 

Menurut Rudi, pelebaran drainase di Jalan Jenderal Sudirman dan Yos Sudarso (Pelabuhan Batuampar - Bandara Hang Nadim) dibutuhkan, karena drainase di ruas jalan tersebut sudah tak mampu menampung volume air saat hujan terjadi.

"Setelah kita cek, memang drainasenya tak mampu menampung volume air," ujar Rudi di Simpang Baloi, Lubukbaja, Sabtu (2/1/2021).

Rudi menyebutkan, ada sejumlah titik yang kerap tergenang di sepanjang jalan protokol tersebut. Ia merinci, selain di lokasi yang ia tinjau, juga terjadi di depan Gogo Bengkong, Simpang Bandara, Bida Asri 2, dan Simpang Kabil.

Ia mengatakan, sepanjang jalan itu, kapasitas drainase tak cukup menampung luapan air saat hujan.

"Segera saya dudukkan (di BP Batam), Senin akan kita rapatkan," katanya.

Ia menargetkan agar tahun ini dapat dilakukan pembongkaran. Saat ini lebar drainase di jalan utama hanya 1-2 meter dan harus diperbesar menjadi 7-8 meter agar mampu menampung volume air yang ada.

"Kalau sudah kita bikin besar darinase ini, maka air tidak naik lagi ke jalan," kata dia.

Untuk sementara ini, Rudi menginstruksikan Camat, Bina Marga dan Sumber Daya Air, Satpol PP, dan Ditpam untuk turun ke titik-titik banjir bersama masyarakat. Ia ingin drainase yang ada, dibersihkan dari sampah yang menutup saluran.

"Besok harus mulai bekerja bersama masyarakat juga yang berada di lingkungan masing-masing," katanya.

Rudi juga mengatakan, saat ini banyak muncul titik baru banjir di Batam. Ia tak memungkiri hal tersebut selain drainase yang kecil juga banyaknya lahan yang dibuka dan sebagainya. 

“Saya lihat banyak titik genangan baru, ini disebabkan perumahan bertambah, penghijauan berkurang dan drainase yang kecil," kata Rudi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews