Pandemi Corona Tunda Pengembangan Bandara RHA Karimun

Pandemi Corona Tunda Pengembangan Bandara RHA Karimun

Bandara RHA Karimun. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Pengembangan Bandar Udara (Bandara) Raja Haji Abdullah (RHA) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, harus tertunda akibat Pandemi Covid-19.

Ditundanya pengembangan bandar udara di Karimun itu, lantaran anggaran yang minim akibat pengalihan untuk penanganan Pandemi Covid-19 yang tengah melanda. Termasuk, rencana gelontoran anggaran Rp 100 miliar dari pusat untuk pengembangan bandara tersebut.

Oleh karena itu, realisasi rencana pengembangan bandar udara tersebut harus tertunda hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Pemerintah pusat masih fokus untuk penanganan Covid-19. Mudah- mudahan saja Pandemi ini segera berakhir, dan anggaran pemerintah bisa untuk pengembangan lagi, sehingga bisa dilanjutkan. Nanti akan kita dorong lagi, ke pak Menteri," kata Kepala Bandara RHA Karimun Fanani Zuhri, belum lama ini.

Pada rencana awalnya akan ada perluasan area landasan bandara ke arah laut, dimana panjang landasan yang saat ini sepanjang 1400 meter akan diperpanjang menjadi 2.000 meter. 

"Jadi ada sekitar 600 meter penambahan. Akan tetapi karena ada pandemi ini terpaksa ditunda, dan kita hanya melakukan pengembangan sedikit saja," katanya.

Namun, tidak berarti pengembangan bandara berhenti secara total. Pada tahun 2021 mendatang, sejumlah pembangunan masih tetap dilakukan.

Diantaranya pemagaran area bandara dan pemadatan wilayah reklamasi atau pemadatan area bandara.

"Tahun depan rencananya kita hanya bisa melakukan pemagaran dan pemadatan area ke arah laut, anggarannya sekitar Rp 3,3 miliar," katanya.

Sebelumnya, pemerintah pusat mendukung penuh rencana perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) di Sei Bati, Karimun, Kepulauan Riau.

Dukungan itu diwujudkan dalam gelontoran anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk mewujudkan runway Bandara RHA menjadi 2 ribu meter.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews