AS Diramal bakal Keok dari China di Takhta Ekonomi Terbesar Dunia

AS Diramal bakal Keok dari China di Takhta Ekonomi Terbesar Dunia

AP Photo/Andrew Harnik, File

Jakarta - Amerika Serikat (AS) masih menyandang status perekonomian terbesar di dunia. Selanjutnya, ada China yang juga memiliki kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Namun, pada tahun 2028 China diprediksi akan mendepak AS dari urutan pertama. Sebelumnya proyeksi itu memang sudah ada, namun waktunya lebih cepat 5 tahun dibandingkan prediksi sebelumnya.

Berdasarkan laporan Centre for Economics and Business Research (CEBR), hal itu akan dicapai China pada tahun 2027 karena melihat kemampuan Negeri Bambu tersebut dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19) yang efektif, dan dengan cepat memulihkan perekonomiannya kembali.

Tentunya, penanganan pandemi di China jauh lebih taktis ketimbang AS.

"Dalam beberapa waktu ke depan, fokus di perekonomian global adalah perebutan ekonomi dan kekuatan yang mulus dari AS oleh China," tulis laporan CEBR seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (26/12/2020).

Buktinya, ekonomi negara itu memang sempat terpuruk akibat kebijakan lockdown dini, namun dengan cepat langsung bangkit. Di sisi lain, negara-negara barat masih berada di bawah jurang krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi.

China menetapkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,7% per tahunnya dari 2021-25 sebelum melambat menjadi 4,5% setahun dari 2026-30.

Di sisi lain, AS diprediksi akan mengalami kebangkitan ekonomi yang kuat pasca pandemi, tepatnya di tahun 2021. Namun, pertumbuhannya akan kembali melambat menjadi 1,9% per tahun antara 2022 dan 2024, dan kemudian menjadi 1,6% setelahnya.

Selain kedua negara itu, Jepang diproyeksi akan tetap menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia hingga awal 2030-an. Setelahnya, posisi itu diramal akan diambil alih oleh India, sehingga Jerman akan turun dari peringkat keempat menjadi kelima.

Tentu ramalan perubahan urutan itu akan berdampak pada posisi Britania Raya yang merupakan perekonomian kelima terbesar di dunia. Britania Raya diproyeksi akan turun ke posisi keenam mulai tahun 2024.

Walaupun ekonomi Britania Raya diproyeksi terpukul pada 2021 karena telah resmi keluar dari Uni Eropa (UE), produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan menjadi 23% lebih tinggi daripada Prancis pada tahun 2035, dibantu oleh kepemimpinan Inggris dalam ekonomi digital yang sangat berpengaruh secara global.

Sementara itu, Eropa menyumbang 19% dari output di 10 negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2020. Tetapi diproyeksi akan turun menjadi 12% pada tahun 2035, atau lebih rendah jika ada perpecahan sengit antara UE dan Inggris.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews