Sekda: Kepri Dukung Penguatan Sistem Pembiayaan Perkebunan dan Mitra Usaha

Sekda: Kepri Dukung Penguatan Sistem Pembiayaan Perkebunan dan Mitra Usaha

Diskusi virtual Pemprov Kepri bersama Kementan RI. (ist)

Tanjungpinang - Pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian akibat dampak Covid-19, termasuk dalam peningkatan komoditas pertanian dengan tujuan ekspor. 

Dalam upaya ini, Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan koordinasi dengan berbagai pihakm untuk mensejahterakan masyarakat petani Kepri.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan RI Ali Jamil mengatakan, Kementerian Pertanian berupaya untuk meningkatkan ekonomi dengan peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

"Kepri dengan luas daratan lebih kecil dari pada luas lautan masih memiliki potensi ekspor komoditas pertanian," kata Ali pada acara bincang ekspor, secara virtual yang digelar Kementerian Pertanian Tanjungpinang, pada akhir pekan ini.

Ditambahkan Ali, pada tahun 2020, Provinsi Kepri melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang telah berhasil ekspor produk kelapa olahan berupa santan, tepung kelapa bahkan arang tempurung kelapa.

"Ekspor produk olahan mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi komoditas pertanian, hal ini sesuai dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo," ujar Ali lagi.

Sementara Sekda Kepri Arif Fadillah dalam paparannya menyampaikan bahwa, Pemerintah Provinsi Kepri mendukung program Gratieks karena memang memiliki dampak yang baik bagi masyarakat.

Pemerintah dengan komitmen penyediaan lahan pertanian, pembangunan infrastruktur pendukung, penguatan kelembagaan perkebunan dan mitra usaha.

"Pemerintah juga komitmen dalam pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan, pengembangan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung usaha perkebunan, penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik sebagai dasar pelayanan prima," ujar Arif.

Kepala BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo menjelaskan, komoditas pertanian mengalami peningkatan ekspor hingga 14,73 persen di tahun 2020. 

"Selain itu, komoditas pertanian Kepri juga relatif mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini," katanya.

Sedangkan, A.M Adnan selaku Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati menyampaikan, komoditas pertanian yang akan diekspor harus bebas dari OPTK, aman dari cemaran kimia dan memenuhi persyaratan 

"Bukan itu saja tambahan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan, agar komoditas ekspor kita bisa diterima dengan baik oleh negara tujuan," ujarnya.

Kegiatan ini diikuti ratusan peserta. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan virtual tersebut, apalagi pengguna jasa maupun pengusaha pertanian di Tanjungpinang, banyak yang berharap bisa ekspor komoditas pertaniannya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews