Gaji Telat Diduga Jadi Sebab Penusukan Mandor Proyek Ruko di Bengkong

Gaji Telat Diduga Jadi Sebab Penusukan Mandor Proyek Ruko di Bengkong

Polisi melakukan evakuasi jenazah Heru (Foto:Yude/Batamnews)

Batam - Sebelum tewas ditusuk oleh anak buahnya sendiri, Heru yang merupakan mandor bangunan di Pertokoan dan Pasar Permata Sadai Jaya, Kota Batam, Kepri itu ternyata sempat cekcok dengan pelaku. Informasi yang didapat, terkait permasalahan gaji.

Proyek yang mereka kerjakan merupakan proyek pembangunan Pertokoan dan Pasar Permata Sadai Jaya, yakni milik PT PSP atau BRB Group.

Salah seorang pekerja, Edward mengatakan, terdapat kurang lebih 5 hingga 6 pemborong yang mengerjakan pembangunan tersebut. Ironisnya, setiap masing-masing pemborong selalu ada keributan terhadap tukang bangunannya.

"Jadi kan ini ada 6 blok, Setiap blok beda pemborong nya," ujar Edward

Edward juga menjelaskan bahwa sebelumnya ada beberapa tukang yang mogok kerja dan berdemo ke PT PSP, akan tetapi tidak ditanggapi.

Baca: Kesaksian Pekerja Proyek Ruko di Bengkong saat Mandornya Tewas Ditikam

"Kami sempat berdemo di PT-nya yang berada di Batam Center tidak jauh dari gedung Pollux Habibie," sebutnya.

Perusahaan tersebut tidak merespon karena para tukang tersebut tidak bekerja langsung untuk PT PSP melainkan bekerja di bawah naungan masing-masing pemborong.

PT PSP sendiri diketahui memberikan proyek tersebut ke salah satu pemborong yang kemudian proyek tersebut di subcon-kan lagi ke beberapa pemborong lainnya.

"Jadi dari pemegang proyek di subcon-kan lagi ke beberapa pemborong, terlalu banyak pemborong nya jadi terkait permasalah pembayaran gaji tidak tau sangkut di pemborong mana atau memang belum dibayar oleh PT tersebut," tutur Edward.

"Saya sendiri juga sudah bekerja selama 4 bulan akan tetapi begitu waktu gajian tidak keluar, saya berhenti dan memulai kerja ketika gaji sudah keluar, begitulah seterusnya," pungkasnya.

(cr-7)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews