Menteri Yakin Industri Galangan Kapal Kembali Bergairah, Ini Alasannya

Menteri Yakin Industri Galangan Kapal Kembali Bergairah, Ini Alasannya

Ilustrasi pekerja di industri galangan kapal dalam negeri. (foto: ist/metrotvnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin yakin industri galangan kapal nasional akan kembali bergairah. Salah satu faktor yang meyakinkan Saleh yaitu adanya kebijakan moratorium kapal eks asing atau kapal buatan asing menurut istilah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dilakukan Menteri KP Susi Pudjiastuti.

"Industri galangan kapal dalam negeri akan lebih bergairah lagi karena jumlah kapal yang dibutuhkan itu cukup banyak," ujar Saleh Husin usai rapat di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Seperti diketahui, moratorium kapal eks asing yang dilakukan Menteri Susi membuat kapal-kapal tersebut tak bisa beroperasi. Akibatnya, kebutuhan kapal untuk industri penangkapan ikan diperkirakan meningkat.

Menteri Susi, kata Saleh, sudah mengungkapkan hal tersebut di sidang kabinet. "Yang kami tahu ketika rapat terbatas di Istana, menteri KKP mengatakan ke depan bahwa kebutuhan kapal lebih banyak. Dengan demikan maka, ini karena sudah diinstruksikan untuk memberi produk dalam negeri, dengan sendirinya maka kebutuhan industri kapal akan meningkat," kata dia.

Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki kesepakatan dengan KKP. Salah satu poin itu kata dia yaitu akan memperkuat sektor hulu perikanan dan kelautan. "BKPM dan KKP sudah sepakat akan memperkuat di sektor hulu. Sehingga salah satu programnya adalah pengadaan kapal. Tahun depan sudah dialokasikan 3.400 kapal. Dananya sekitar Rp 5 triliun,"  demikian Franky Sibarani.

Selain moratorium kapal eks asing, Saleh Husin mengatakan, Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPn) tidak dipungut biaya untuk sektor galangan kapal sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo. Dalam waktu dekat, peraturan ini akan segera diumumkan secara langsung oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. "Minggu depan mungkin baru akan diumumkan secara resmi," ujar Saleh.

Dengan adanya pembebasan tidak dipungut biaya ini, kata Saleh, akan memberikan dampak positif ke dalam sektor industri dalam negeri, terutama bagi investor luar negeri yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Saat ini, lanjut dia, sejumlah investor asing telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Mulai dari Belanda, Italia, Polandia, Australia, Jepang, China, dan Taiwan. Nama pertama menurut Saleh sudah menyatakan ketertarikannya.

"Kami berkunjung ke galangan kapal di Rotterdam (Belanda). Di Asia Pasifik, mereka membangun industri galangan kapal di Vietnam. Menurut mereka, pasar paling besar di Indonesia. Kenapa tidak menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi?" kata dia.

Pemerintah Belanda diakui Saleh saat ini tengah bernegoisasi dengan pemerintah dan sejumlah pengusaha swasta di Indonesia. Hal ini sebagaimana salah satu upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi salah satu basis produksi industri galangan kapal.

"Mereka sangat tertarik. Mereka sedang bernegoisasi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi," ungkap Saleh.

(ind/bbs/kompas)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews