IDI Kembali Desak Libur Panjang Akhir Tahun Ditiadakan, Ini Alasannya

IDI Kembali Desak Libur Panjang Akhir Tahun Ditiadakan, Ini Alasannya

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih. (Foto: dok.BNPB).

Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali meminta pemerintah untuk meniadakan libur panjang akhir tahun 2020. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih.

Daeng menyoroti potensi terjadinya kerumunan yang memicu penularan Covid-19 menjadi lebih tinggi di Indonesia. Terlebih menurutnya, mengatasi pandemi Covid-19 tidak bisa dilaksanakan secara efektif tanpa ada ikut campur masyarakat.

"Dari peristiwa yang terjadi bulan-bulan ini biasanya kasus-kasus ini meningkat saat teman-teman melakukan libur bersama, libur bersama itu memicu aktivitas kerumunan," tegas dr Daeng melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube, Senin (30/11/2020).

Hal inilah yang kemudian mendorong IDI untuk menyarankan pemerintah meniadakan libur panjang akhir tahun. dr Daeng menyebut sudah ada 180 lebih dokter yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19, sementara perawat yang tercatat meninggal di atas 100 orang.

Menurut Daeng, satu dokter di Indonesia bisa dibutuhkan untuk melayani ribuan masyarakat. Maka dari itu jumlah meninggalnya dokter tersebut bisa berdampak pada penanganan pandemi Covid-19 jika tak segera diatasi.

"Ayo percaya Covid-19 itu ada dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), semua pihak, masing-masing dari kita, baik itu semua pihak masing-masing dari kita, tokoh keagamaan, dan pihak-pihak dari ormas," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews