Karimun - Calon Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengingatkan warga agar mewaspadai dan tak tergoda dengan politik uang dalam Pilkada Kepri.

Dia menegaskan, sebagai sosok yang ikut dalam kontestasi politik lokal tahun ini, sama sekali tidak menginginkan politik uang tersebut.

"Saya dari dulu tidak pernah melakukan politik uang, membeli suara," kata Ansar dalam kampanye dialogis di Kabupaten Karimun, Senin (23/11/2020).

Menurut mantan Bupati Bintan itu, jika seorang pemimpin yang duduk karena adanya embel-embel di belakangnya maka orientasinya akan lain dan bukanlah seorang pemimpin yang dapat membangun.

Disebutkannya bahwa, dirinya bekerja untuk masyarakat dan membangun daerah dengan sepenuh hati. Tujuannya yakni agar masyarakat sejahtera dan perekonomian dapat perputar dengan baik.

"Saya membangun itu dengan hati. Kalau dengan hati, saya tahu malu juga kalau tidak bekerja untuk masyarakat yang telah memberikan hatinya pada saya," ujar Ansar.

Jika seorang pemimpin yang naik dengan hasil membeli suara, itu tidak akan dapat memimpin dengan sepenuh hati.

"Kalau semisalnya saya pakai bayar-bayar, saya tidak akan ada lagi setelah duduk. Kan suara bapak ibu sudah dibeli," ucapnya.

Oleh karena itu, paslon Ansar-Marlin menjanjikan untuk melakukan pembangunan kesejahteraan masyarakat dengan program-program unggulan.

"Tapi kami menawarkan program-program untuk ke depannya, yang hasilnya lebih dari membeli suara bapak ibu," ujar Ansar.