Tim INSANI Klarifikasi Kegiatan Bagi-bagi Amplop di Bengkong

Tim INSANI Klarifikasi Kegiatan Bagi-bagi Amplop di Bengkong

Klraifikasi diberikan tim pemenangan paslon INSANI. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam - Kabar miring tudingan politik uang yang ditujukan kepada tim paslon Isdianto-Suryani (INSANI) buru-buru dibantah tim pemenangan. Hal ini terkait sebuah kegiatan di salah satu restoran di Bengkong belum lama ini yang terekam ada pembagian amplop.

Wakil Sekretaris Tim INSANI, Uba Ingan Sigalingging mengatakan tudingan itu tidak betul. Menurutnya tim merasa dirugikan, karena dilabeli melakukan 'money politic', dari sudut pandang yang salah.

“Pemberitaan itu dibuat tanpa ada upaya klarifikasi, dan sumbernya tidak terverfikasi,” ujar Uba di Batam Centre, Kamis (19/11/2020).

Uba menjelaskan bahwa kegiatan di Bengkong tersebut merupakan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti oleh tim internal. Karena untuk membahas hal teknis mengenai proses pemungutan suara.

“Acara itu yang hadir merupakan koordinator masing-masing RW yang mengakomodir para saksi di TPS nanti,” katanya.

Sementara itu Ketua Panitia Bimtek, Ramali mengatakan pada saat itu, terekam kegiatan membagikan amplop berwarna cokelat, Ramli menegaskan amplop itu berisi surat tugas.

“Bukan berisi uang seperti yang diberitakan, hanya surat saja,” ujar Ramali pada kesempatan yang sama.

Bimtek ini memang diselenggarakan secara tertutup karena pembahasan yang ada menyangkut internal tim. Beberapa daerah lain dikatakannya juga sudah melakukan Bimtek, hanya saja Kecamatan Bengkong agak terlambat.

“Kegiatan ini penting untuk menyamakan persepsi, misalnya nanti mengenai makanan bagi para saksi, lalu mengenai teknis penggantian saksi jika ada yang berhalangan,” kata dia.

Penasehat hukum tim pemenagan Insani, Bali Daloh menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek tersebut bukan upaya money politics, karena berdasarkan pengertiannya money politics merupakan kegiatan dengan memberikan sejumlah uang ataupun barang tertentu untuk mempengaruhi pilihan/suara. “Jadi jelas berbeda, kegiatan itu merupakan tim internal kita,” ujar Bali.

Uba juga menambahkan bahwa tidak ada upaya yang salah jika tim memberikan sejumlah uang pada saat itu, karena itu menyangkut pekerjaan. Dan hal itu juga mengenai ganti rugi atas transportasi.

“Misalnya saya minta dipasang APK, talinya dari saya, terus pasti ada upah, tidak mungkin tidak saya kasih, itu perumpamaannya,” katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews