Hanoi - Badai Vamco meluncur ke Vietnam, merusak gedung-gedung dan melukai sedikitnya 19 orang, saat jumlah korban tewas di Filipina meningkat menjadi sedikitnya 67 orang.

Badai itu menghantam pada Minggu pagi dengan kecepatan angin yang dilaporkan mencapai 90 kilometer per jam, menumbangkan pepohonan dan meniup atap rumah dan sekolah.

Menurut laporan terbaru dari Komite Pengarah Pusat untuk Pencegahan dan Pengendalian Bencana Alam, sedikitnya 19 orang mengalami luka-luka. Demikian dikutip Batamnews dari AFP.

Vamco adalah yang badai terbaru dari serangkaian badai yang melanda Vietnam selama enam minggu terakhir, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 159 orang dan menyebabkan 70 lainnya hilang.

Vamco melemah sejak menghantam Filipina sebagai topan dengan kecepatan angin hingga 155 kilometer per jam, tetapi media pemerintah mengatakan topan tersebut masih menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Pihak berwenang mengevaluasi hampir 650.000 orang dari tujuh provinsi pesisir ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman sebelum badai melanda, tetapi pada Minggu, peringatan  bahaya tanah longsor dipicu oleh hujan lebat.

Badai juga merusak tanggul dan menyebabkan tanah longsor di banyak sungai dan pantai, termasuk 13,3 km di provinsi Quang Tri.

Badai juga telah menghancurkan kabel dan tiang listrik, menyebabkan pemadaman listrik di 177.000 rumah tangga di Quang Binh.

Rumah tangga yang direlokasi untuk menghindari badai juga telah kembali ke rumah dan mereka yang berada di wilayah yang berisiko longsor telah dipindahkan ke rumah sementara.

Pusat Perkiraan Hidro-meteorologi Nasional memperingatkan bahwa wilayah utara dan tengah akan terus mengalami hujan lebat.