Batam - Proses pengerjaan sambungan Instalasi Pengerjaan Air Limbah (IPAL), kerap kali ditemukan kendala. Salah satunya adalah tanah amblas. 

Penurunan tanah ini, disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan sistem pemasangan dari kontraktor, hingga akibat faktor cuaca seperti hujan deras. 

Selama pengerjaan IPAL BP batam mendapatkan informasi jumlah titik penurunan tanah yang bervariasi di setiap perumahan. 

“Banyak dari 43 perumahan, masing-masing rumah di list ada yang di bawah 20 titik, 80 titik, malah ada yang sampai 220 titik. Dari perbaikan yang kecil-kecil maupun yang besar, juga di jalan utama,” kata Manager Pengelolaan Lingkugan Badan Pengusahaan (BP) Batam Iyus Rusmana, belum lama ini.

BP Batam telah memberikan respon cepat jika masyarakat melaporkan adanya penurunan tanah atau permasalahan lainnya yang timbul pasca pengerjaan proyek IPAL tersebut. 

BP Batam, PT Hansol dan subkon yang bertugas di daerah tersebut, sejak sosialisasi telah memberikan nomor-nomor yang bisa dihubungi masyarakat jika terjadi permasalahan didaerah tersebut pasca pemasangan pipa. 

“Bukan amblas tapi penurunan-penurunan. Sebenarnya sudah terbentuk sendiri (tim siaga) dari kontraktor dan subkon. Setiap komplen dari masyarakat langsung kita tindaklanjuti langsung atau besoknya,” imbuh Iyus. 

Penurunan tanah yang terjadi setelah pemasangan pipa di jalan-jalan dan di perumahan-perumahan, akan diperbaiki berurutan berdasarkan keluhan masyarakat yang masuk. 

Iyus menyebutkan untuk perbaikan jalan ini hanya memakan waktu pengerjaan satu hingga dua hari saja. Sehingga begitu keluhan masuk bisa langsung dirapatkan dan diambil langkah perbaikan. 

“Saat ini kami baru saja rapat dengan anggota lapanganku, PT Hansol dan subkon untuk perbaikan-perbaikan di Centre Point, Salah satunya depan sekolah SMA Yos Sudarso,” ucap Iyus.