BP Batam: Yang Sudah Dilayani ATB Tak Akan Diputus Begitu Saja

BP Batam: Yang Sudah Dilayani ATB Tak Akan Diputus Begitu Saja

Kabiro Humas BP Batam, Dendi Gustinandar. (Foto: Dok. Batamnews)

Batam - Layanan air bersih di hinterland dan sejumlah titik ruli yang dilayani ATB dipastikan juga akan selesai pasca berakhirnya konsesi.

Kendati demikian, pihak BP Batam tak tinggal diam. Kabiro Humas BP Batam, Dendi Gustinandar menuturkan jika pihaknya bersama PT Moya akan bekerja maksimal.

"Pada prinsipnya kebutuhan yang sudah dilayani ATB tidak akan diputus begitu saja," ungkap Dendi, Jumat (6/11/2020).

Saat ini pihak BP Batam akan mengadakan persiapan, salah satunya orientasi dan survei lapangan pada unit-unit operasional sistem pengelolaan air minum (SPAM), baik instalasi pengelolaan air (IPA), maupun jaringan perpipaan air minum seluruh kota Batam termasuk pulau-pulau hinterland yang berada di kota Batam
 
Dendi juga mengatakan di masa persiapan BP Batam yang sudah mencapai 96,3% di bidang operasi tersebut, pihaknya akan mengundang BLUD UPT air pemko Batam untuk membahas tindak lanjutnya terkait hal ini  "Segera kita undang dan kita bahas," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu yang dikabarkan akan berhenti pasca berakhirnya konsesi adalah layanan air bersih ke wilayah hinterland dan ruli.

Selama ini, kendati wilayah kerja ATB dibatasi untuk pulau Batam, namun perusahaan itu juga turut mendistribusikan air bersih ke sejumlah pulau di luar Batam.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan penyaluran air bersih ke wilayah hinterland tersebut harus berakhir seiring dengan habisnya kontrak konsesi ATB dengan BP Batam. ATB tidak melanjutkan program tersebut.
 
"Kami memohon maaf, karena tidak bisa lagi melayani kebutuhan air bersih di pulau-pulau sekitar Batam," ujar Maria dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020)

Sebelumnya dikatakan Maria, ATB menyediakan 2 meteran induk. Salah satunya terletak di Kampung Tua Tiangwangkang yang melayani sekitar 430 sambungan di Pulau Akar, Pulau Lance dan Pulau Panjang.

Sementara meter induk lainnya ada di Pelabuhan Sagulung dan melayani 546 sambungan di Pulau Buluh.

Selain distribusi air bersih ke hinterland, juga ada kerjasama pengelolaan kios air yang melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di lahan tanpa legalitas.

Ia menyebutkan setidaknya 85 kios air yang melayani 50 ribu warga akan berhenti beroperasi pada 15 November mendatang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews